Selasa, 30 Juli 2013

LANGKAH KECIL UNTUK MERAIH KEUNTUNGAN LEBIH



      Meningkatkan kualitas kain dan meningkatkan effisiensi dapat memberikan kontribusi penting untuk meningkatkan keuntungan. Suatu langkah analisis yang spesifik perlu diambil untuk merubah keadaan yang ada. Dari titik dasar ini langkah- langkah identifikasi diperlukan untuk meningkatkan kemampuan meraih laba. Pekerjaan ini harus diserahkan kepada engineer yang memiliki pengalaman baik dalam bidang tersebut.

     Adalah tidak disangsikan lagi bahwa saat ini kompetisi perdagangan antar pasar dunia sangatlah ketat, penggunaan mesin- mesin tenun dengan unjuk kerja tinggi sedang dipersiapkan untuk meraih sukses. Permintaan masa depan adalah agar mesin- mesin canggih ini harus menghasilkan kain- kain dengan kualitas yang dapat memenuhi persyaratan pasar dengan maximum cost- effisiensi. 

      Sasaran semua perusahaan adalah untuk mendapatkan kemungkinan agar uang modal yang di investasikan bisa kembali secepat mungkin, dan bagaimana untuk mendapatkan nilai lebih dari para pelanggannya, juga dari pihak penanam modal bahkan dari para pekerjanya. Semuanya ini dapat tercapai jika semua mesin yang terpasang menghasilkan hasil produksi dengan kualitas prima dengan produktivitas maksimum. Betapa pentingnya effisiensi  beaya menjadi tampak jelas jika kita mengingat bahwa (berdasarkan data emphiris): setiap peningkatan satu percent effisiensi dapat menangguk keuntungan sebesar 1000 ~ 2000 Swiss Frank/ mesin/ tahun ~ Rp 18.000.000 /mesin/ tahun. (tergantung jenis kain yang dibuat). Jika suatu perusahaan memliki 250 mesin tenun, maka keuntungan yang didapat setiap kenaikan effisiensi 1 % = 1500 x 12000 SFr x 250 mesin tenun = Rp. 4’500’000’000 !!!. Suatu jumlah yang mungkin tak terpikir oleh kita. Makna sebaliknya, setiap effisiensi turun 1%, maka senilai itu pula kerugian yang kita derita.

      Seringkali terjadi sebab dari masalah yang menyebabkan turunnya effisiensi diketemukan tidak hanya bersumber dari ruang weaving, tetapi kadang sebab terjadi dari proces- proces hulu  seperti dari Spinning, Winding, Warping ataupun Sizing. Untuk alasan inilah sering diambil keputusan untuk berkonsultasi kepada tenaga ahli yang independent yang mana mereka dapat menguji dan menganalisa proses produksi dari setiap jenis kain yang dibuat. Lagi pula tenaga ahli independent dapat menganjurkan suatu upaya perbaikan dari sudut pandang yang netral, tanpa prasangka atau dari kurangnya objectivitas terhadap personel produksi.

        Juga orang lapangan biasanya terlalu disibukkan oleh urusan pekerjaan rutin harian sehingga tak ada waktu yang diperlukan untuk mengatasi masalah- masalah tersebut.

Procedure pengamatan dan penelitian

Berdasarkan pengalaman bertahun- tahun, prosedur dan langkah- langkah dibawah ini adalah terbukti sangat effective,yaitu:

-          1.  Mencatat semua status/ keadaan saat ini.
-          2.  Analysa dan mencatat tindakan peningkatan yang dinilai paling potensial.
-          3.  Mengajukan proposal untuk meng eliminasi masalah dan kelemahan yang terjadi, bekerja sama dengan petugas yang bertanggung jawab.
-          4.  Mengimplementasikan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah
-          5,  Membuat kesimpulan
-          6.  Mengikuti serta melakukan pengawasan atas tindakan dan hasilnya beberapa bulan kemudian.

        Sebagai gambaran pada suatu tindakan perbaikan yang pernah dilakukan oleh sebuah team expert dari Sulzer Textile TTC yang diminta untuk mengatasi effiisiensi yang kurang memuaskan di sebuah perusahaan menemukan: pada analysa status keadaan saat ini, tercatat efficiensi tercapai pada level 87.4% dengan jumlah frekwensi berhenti mesin secara keseluruhan adalah 16.2 stoppage per 105 picks (lihat chart 1).
 

Dari data- data yang ada diambil langkah- langkah perbaikan sebagai berikut:

Winding room:   pelatihan karyawan, reorganisasi pemeliharaan mesin.
Warping room:   meningkatkan kebersihan creel, pelatihan karyawan.
Sizing room:       perubahan resep kanji, meningkatkan langkah pengerjaan penganjian.
Weaving room:   reorganisasi methoda pengamatan masalah benang lusi, pelatihan karyawan,
                         melakukan perubahan tata cara/ method kerja.

Setelah dilakukan tindakan- tindakan tersebut tercatat hasil sebagai berikut:

Effisiensi meningkat 7.8%, dari 87.4% menjadi 95.2% dan frekwensi stoppage turun dari 16.2 menjadi 6.8 per 105 picks.

     Ini sungguh hasil nyata yang dapat dicatat. Tanpa adanya investasi peralatan apapun ataupun penambahan man power, produksi di weaving meningkat hampir 8% dalam waktu singkat. Pada saat yang sama kualitas kain juga meningkat serta beban kerja di ruang weaving menjadi turun. Maka setelah semua perubahan yang diperkenalkan telah menjadi prosedur rutin, perbaikan detail lebih lanjut juga menjadi mungkin untuk dilaksanakan.


Translated by: H. Khaeruddin. KH, with some modification.
Judul asli: A small step for more profit, by Georg Ensslin

Sumber: Weaver’s Digest, 2/2001.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar