Rabu, 25 September 2013

BAGAIMANA CARA MENGETEST WAX

BAGAIMANA CARA MENGETEST WAX
Oleh: H.Khaeruddin Khasbullah




i. JENIS WAX

Ada beberapa jenis wax yang dipasarkan untuk dunia tekstil, tentu saja dengan harga yang sangat variatip. Besaran harga ini sangat ditentukan oleh:

1. Bahan baku wax tersebut, apakah dibuat dari:

a. Tallow = lemak binatang
b. Paraffin = Lilin
c. Hydrogeneted oil = minyak nabati yang di proses hidrogin

2. Bahan pelarut (emulsifier) yang menjadikan wax tersebut mudah dihilangkan (desizing).

3. Bahan lain yang ditambahkan untuk meningkatkan kemampuan tahan gesek dan kelembutan (softener), anti busa (anti foam) dan anti static agent,

Unsur yang kedua inilah yang akan menentukan kualitas kain pada saat proses pewarnaan, dan tentu saja sangat berpengaruh terhadap harganya. Beberapa wax yang murah bahkan tanpa anti foam dan tanpa anti static agent.

ii. PEMERIKSAAN TERHADAP WAX YANG AKAN DIBELI.

1. TEST MELTING POINT.

Melting point adalah titik leleh dari wax tersebut. Ini sangat penting bila wax tersebut akan dipakai sebagai after wax agar setting panasnya tepat sehingga tidak terjadi overheat yang menyebabkan perubahan warna wax menjadi coklat, dan ini tidak boleh terjadi karena dapat menimbulkan klaim dari customer. Ada beberapa pabrik tenun yang mengalami trauma klaim yang besar karena masalah ini sehingga mereka tidak mau menggunakan after wax dalam penganjiannya. Namun demikian biasanya spec. yang disertakan oleh penjual sudah memuat tentang derajat Melting Point wax yang ditawarkan.

Langkah:

-Ambil sample wax sebanyak 0,5 gram.
-Tambahkan 100 ml air.
-Panaskan secara perlahan
-Catat sampai temperatur berapa (derajat Celcius) semua wax dapat larut sempurna. Maka itu adalah derajat Melting point nya.

2. TEST KELARUTAN.

Langkah:

-Dari bahan test 1 (Melting point test), tambahkan NaOH (Coustic soda) sebanyak 2~3 gram.
-Aduk sampai rata/ homogen.
-Amati larutan tersbut, 
          # Bila timbul gumpalan berarti kelarutan tidak bagus, problem pada proses lanjutan.
          # Bila larutan stabil, berarti desizing mudah/ baik.

3. TEST DAYA SERAP KAIN TERHADAP ZAT WARNA.

Langkah:

-Dicoba sample test penganjian.
-Dilakukan proses penghilangan kanji (Pad (A) ==> Baking (150 drjt C x 3 menit) ==> Desizing & Scouring ==>Dry.
-Kain tersebut ditetesi dengan Boric Yodium.
-Amati bila rembesannya rata berarti akan didapat hasil pencelupan warna yang rata pula, 
-Tetesi dengan zat warna reactive (procion) dengan tetesan yang standart.
-Bandingkan dengan sample dengan wax merek lain yang bagus. Lihat lebar dan kerataan warna yang dihasilkan dengan kain pembanding.

4. TEST ACTUAL KERATAAN PENCELUPAN ZAT WARNA PADA KAIN.

Langkah:

-Kain hasil test 2 dengan panjang yang cukup dicelup memakai zat warna reactive (procion).
-Amati kerataannya. Bila terjadi blocking warna berarti mutu wax tersebut jelek.

4. TEST EFFISIENSI PADA WEAVING PROSES.

Dengan memperbandingkan effisiensi benang- benang yang memakai wax percobaan dan wax pembanding. Hati- hati effisiensi sangat ditentukan oleh banyak faktor, jangan sampai terjadi prejudice terhadap produk percobaan.

iv. PENTING.

Hati- hati beli wax baru sebelum ditest. Jangan beli wax hanya karena murahnya, karena akibatnya bisa sangat fatal.









Jumat, 13 September 2013

MODIFIKASI PATI- PATIAN/ STARCH

SEKILAS TENTANG MODIFIED STARCH

Starch/ tepung pati asli memiliki struktur granular , tidak larut air, dan dalam bentuk ini digunakan hanya dalam beberapa aplikasi spesifik yang terbatas. Untuk aplikasi normal yang lebih luas, pati diubah menjadi pati yang memiliki sifat lain (yang memiliki lebih sifat- sifat positip) , sebagian besar bentuk yang larut dalam air. Modifikasi dilakukan dengan tujuan untuk properti berikut :

1.    Ubah sifat meng- gelatin/ menggumpal ketika dimasak
2.    Mengurangi retro gradasi kecenderungan pembentukan gel
3.    Meningkatkan sifat hidrofilik / suka menyerap air
4.     Mengurangi  sifat hidrofobik/ anti air
5.     Perubahan sifat ionic
6.     Sesuaikan viskositas oleh perubahan berat molekul
7.    Meningkatkan tingkat  stabilitas kekentalannya.
8.    Peningkatan kekuatan lapisan film
9.      Meningkatkan kekuatandaya rekatnya.

Setiap perubahan pati asli dari sifat aslinya berarti sebuah modifikasi
Modifikasi pati dapat dilakukan  dengan cara:

a.       kimia,
b.      fisik


c.       dan perlakuan  enzimatik . 


                                          SKEMA JENIS- JENIS MODIFIKASI STARCH





Modifikasi pati memberikan sifat spesifik yang  diinginkan. Teknologi derivatisasi bertujuan untuk modifikasi sifat pati alami atau untuk pembentukan yang baru untuk pemanfaatan pati dalam aplikasi yang berbeda . Dengan demikian molekul pati didegradasi (dipotong rantai moleculnya) , dimodifikasi secara kimiawi dengan paparan  kelompok fungsional atau diubah oleh teknologi hidrotermal .
Berbagai kombinasi teknologi ini adalah mungkin dan telah direalisasikan pada skala industri . Berikut jenis modifikasi dasar yang tersedia dan juga dapat dikombinasikan . Di masa depan, ketika teknologi makin berkembang , cara- cara modifikasi pati dapat berubah sesuai perkembangan zaman, tetapi pada saat ini , penulis ingin menjelaskan tentang teknologi , tentang yang penulis memiliki pengalaman produksi .
1 . Pati dengan struktur perubahan molekul dengan proses paparan  zat kimia dilakukan dalam beberapa metode ,tapi penulis ingin melakukan kategorisasi berdasarkan pemahaman penulis dan menganggapnya untuk memudahkan pemahaman oleh pembaca .

Kelompok 1 : Derivertization
Kelompok pati pati terperangkap kedalam susunan kimia dalam molekul pati dalam bentuk molekul tunggal atau lebih , menyebabkan molekul pati menjadi lebih besar yaitu
1,1 ) reaksi esterifikasi
1.1.1 )Pati Hydroxyethylated
1.1.2 ) Pati Hydroxypropylated
1.1.3 ) Pati Cyanoethyl

1.2 ) Pati karboksimetil atau Pati negatif

1,3 )Pati karbonat atau Pati positif
1.3.1 ) Tersier aminoalkyl starch eter
1.3.2 ) Kuarter ammonium starch eter

1.4 ) jenis reaksi esterifikasi
1.4.1 ) Pati asetat
1.4.2 ) Pati suksinat dan substitues Succinated 
1.4.3 ) Pati fosfat monoester

1,5 ) Jenis reaksi Cross linked
1.5.1 ) Di- starch adipat
1.5.2 ) Di- starch fosfat
 1.5 . 3 ) di- starch glyceral grup

2 ) : Kelompok Starch terkonversi, adalah berkurangnya molekul pati, baik dengan memotong antar unit glukosa atau memecahkan  unit glukosanya yaitu
2.1 )Konversi  Asam atau Acid Modified Starch.
2.2 ) hipoklorit oxydized – Modified Starch
2.3 ) Pyroconversion atau Pyrodextrins
2.4 ) Starch Konversi Enzim, dari prinsip dan teknologi pada perubahan struktur molekul pati dalam kelompok utama , itu bisa digabungkan sebagai jenis baru Modifikasi Pati dengan sifat yang lebih luas penggunaannya:

kelompok 3 ) : Pati Kombinasi
3.1 ) Hydroxypropylated dengan Starch  Cross- Linked
3.2 ) Hydroxypropylated dengan Pati  teroksidasi 
3.3 ) Cross- Linked dengan Pati teroksidasi
3.4 ) Asam Dikonversi dengan Hydroxypropylated starch
3.5) teroksidasi dengan Pati asetat dan lain-lain sesuai  permintaan pasar dan manufaktur potensial

2 . Struktur Molekul pati dimodifikasi dengan perlakuan fisik)
 Modifikasi struktur molekul dalam pati dengan perlakuan  fisik (Physical modified starch) menyebabkan terjadinya perubahan sifat Pati tanpa menggunakan zat kimia terutama untuk mengubah struktur molekul dalam zat Pati , tetapi menggunakan panas atau energi dinamis atau keduanya. Ketika struktur molekul dalam Pati berubah , sifat-sifat Patinya berubah juga . Pati kelompok ini meliputi :

 2.1 ) pragelatinisasi Starch
 2.2 ) Granular Starch terlarut dengan air dingin.
 2.3 ) Anil Starch
 2.4 ) Modifikasi Pati dengan perlakuan panas
 2,5 ) Modifikasi Mekanik dengan penggilingan tepung

3 . Struktur Molekul pati dimodifikasi oleh paparan biologis ( pati diubah secara Biologi )

 Saat ini , teknologi rekayasa biologi dan genetika telah berkembang begitu luas  dan merupakan faktor utama yang menyebabkan pembangunan industri untuk mendapatkan Pati dengan sifat berdasarkan permintaan aplikasi dengan menggunakan teknologi biologis , dan saat ini , sebagian perusahaan menggunakan produk dari teknologi biologis yaitu Pati amilase tinggi ( Hylon V , VII ) dan pati Waxy ( amilopektin tinggi yaitu jagung waxy ). Perubahan proporsi amilase dan amilopektin akan mengubah sifat pati . 
                                                     Chemical modifications


Untuk lebih jelas dan lengkapnya lihat sumber tulisan dibawah.


SUMBER:
Dyke,S.F:Chemistry of Natural Products:The Carbohydrates,vol.5, Interscience, 1960.