Senin, 01 September 2014

PENGARUH EFFISIENSI PADA PROSES WEAVING TERHADAP LABA DAN PENDAPATAN

PENGARUH EFFISIENSI PADA PROSES WEAVING TERHADAP LABA DAN PENDAPATAN
Oleh: H.Khaeruddin Khasbullah


Effisiensi pada proses weaving dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya:

1. Management system
2. Ketrampilan dan loyalitas pekerja
3. Kualitas bahan baku
4. Kualitas bahan pembantu seperti obat kanji dan spare parts.

Semua faktor diatas saling menunjang satu sama lain. Misalnya pemilihan bahan baku (benang, spare parts, obat kanji) yang berkualitas rendah akan berakibat dan berpengaruh besar terhadap DOWN TIME, yang berakibat pada pencapaian effisiensi (dan kualitas) yang tinggi walaupun faktor yang lain, misal ketrampilan pekerja sangat menunjang. Dalam hal ini banyak pengusaha yang sering terpikat nilai sesaat harga murah dan memaksakan pemakaian bahan baku berkualitas rendah dan tetap memaksa karyawan agar mencapai target effisiensi yang tinggi. Tentu saja segala usaha ini hanya menimbulkan rasa frustasi dari jajaran karyawan (tapi perlu dicatat juga bahwa belum tentu yang murah itu kualitasnya pasti rendah, dan sebaliknya).
Betapa pentingnya berusaha mencapai kenaikan effisiensi akan dicoba dijelaskan melalui gambaran berikut dimana dengan menaikkan effisiensi beberapa prosen, akan menurunkan production cost, menaikkan kualitas produksi dan akan mendongkrak laba.


Contoh:
Benang: Polyester
Nomor: 30s
Weft density= 3500/meter
Kenaikan Effisiensi = 5%
Kenaikan Kualitas = 2%
Jumlah mesin = 269 unit
Harga jual A- Grade  = USD 1/ meter
Harga jual B- Grade = USD 0,77 /meter
Perkiraan keuntungan = 10% dari harga jual barang.


Selisih harga A-B grade = USD 1.00 - USD 0.77 = USD 0.23;
Loom speed = 500 RPM
Exchange rate = US $ = Rp 11'500

I. Hasil Peningkatan Produksi:
 Formula:   % Peningkatan x Kecepatan mesin
                                       density pakan/ meter


  1. = 1/100 x 500 rpm
                               3500
= 0,001428 meter/ menit/ mesin
= 0,001428 x 60 x 24 x 30
= 61.714 meter/ mesin/bulan
               2. Nilai dollar/ rupiah. 
= 61.714 x US$ 1.00
= US$ 61.714 ; kenaikan Effisiensi Produksi 1% / mesin/ bulan
= US$ 61.714 x 269 mesin  = US 16'594;  bulan/ 269 mesin setiap ada

   kenaikan 1% produksi
Tinggal menghitung berapa % kenaikan yang dapat dicapai.
==> Profit Gain (keuntungan) = 10% x US $ 16'594/ bulan/ 269 mesin untuk setiap kenaikan 1 % effisiensi = 10/100 x US$ 16'594 = US $1'659.4 = RP 11'500 x 1'659,4 = Rp 19'083'100.
Tambahan profit per tahun = Rp 19"083'100 x 12

= Rp 228'997'200;/ tahun ada tambahan keuntungan tiap ada penambahan effisiensi 1 %.

Contoh: Kenaikan Effisiensi dari 75% ==> 80% = 5% 
Tambahan profit = Rp 228'997'200 x 5 = Rp 1'144'986'000;....Suatu tambahan yang tidak kecil.


II. Perolehan keuntungan dari peningkatan kualitas kain

Jika kita bisa meningkatkan effisiensi mencapai 5% secara normal kualitas akan terbawa naik minimal separohnya, anggap naik 2%.

Rumus: 
1. Total produksi = Rpm (500) x Weft density permeter (3500) x 60 x 24 x 30 x total mesin.
= 500/3500 x 60 x 24 x 30 x 269 meter x 80% effisiensi = 1'328'091 meter/ bulan/ 269 mesin.

2. Pencapaian nilai kualitas.
Rumus:
Total produksi x % -age kenaikan kualitas x beda harga.
Misal Effisiensi naik 1 %
= 1'328'091 x 1/100 x US $ 0.23
= US $ 3'054,6;
= Rp 35'128'015; nilai kenaikan 1 % kualitas kain./ bulan.

Jika kenaikan kualitas = 2%, maka  pencapaian nilai kualitas = 2 x Rp 35'128'015; = Rp.70'256'030;/ bulan
= Rp 70'256'030 x 12  = Rp 843'072'360/ pertahun
III. TOTAL NILAI DARI PENCAPAIAN KENAIKAN 5% EFFISIENSI DAN 2% KUALITAS GRADE A = Rp  1'988'058'360;