Rabu, 14 Agustus 2013

Uji Test Laborat Yang Handal Sebagai Basis Management Kualitas

Uji Test Laborat Yang Handal Sebagai Basis Management Kualitas




Agar mampu membuat perjanjian dagang dengan pelanggan, tentu dibutuhkan dasar nilai spesifikasi barang (benang) yang akurat. Lima puluh tahun yang lalu tidak ada data yang tersedia pada pabrik- pabrik benang/ tekstil lainnya untuk menetapkan standar kualitas dari suatu produk benang/ tekstil. Sekarang ini banyak data dapat diperoleh dengan menggunakan laboratory testing instrument, sebagai contoh adalah untuk menetapkan kualitas serat benang, slivers (bakal benang), rovings (benang awal) dan benang jadi.

Tanpa adanya ketersediaan aneka data yang dapat dipercaya tersebut sungguh sulit atau bahkan hampir tidak mungkin untuk menentukan dasar dialog untuk menghasilkan agreement antar produsen dan konsumen pada dunia tekstil yang modern.

Karena itu sungguh teramat penting untuk dapat memperoleh nilai- nilai dari kualitas yang ditetapkan secara teliti dan dapat diperoleh setiap saat.

Sekarang ini test laborat tekstil tingkat tinggi dapat diambil contoh dari beberapa laboratorium test yang dilakukan oleh TESTEX di Zurich, Institute Textile Technology di Charlottesville, USA, dan Japan Spinners Inspecting Foundation di Osaka, Jepang.

Sejauh ini batas akurasi pengukuran belum tercapai sesuai yang diharapkan. Sebagaimana prosentasi mulur benang (Elongation), penebalan (atau penipisan) dibeberapa tempat (thick place/ thin place) dan benang berbutiran (nep) adalah masalah yang perlu diperhatikan, disarankan sistem pengukurannya agar dibuat jauh lebih akurat daripada hasil yang dicapai sekarang. Ini adalah tantangan lebih lanjut dari teknologi tekstil serta masalah statistik yang harus dipecahkan dalam beberapa tahun ke depan.

Karakteristik kualitas benang/ Variasi interlaboratory/ Nilai- nilai laborat
Karakteristik Kualitas
Inter- laboratory variation CV
Nomor benang
Twist
CV% (koefisien  variasi)
Hairiness
Hairiness variation sh / CV
Tensile force Fmax
Elongation Emax
Thin places*)
Thick places*)
Neps*)

<1.0%
<2.5%
<1.0%
<3.5%
<3.0%
<3.5%
<7.5%
<10 %
<10 %
<10  %
*)untuk menghitung lebih dari 30x/1000m panjang benang uji


Juga dengan memperhatikan bahan baku materi uji, prestasi besar telah dicapai dalam beberapa tahun silam. Tabel berikut menunjukkan hasil dari Inter- laboratory test.

Table ini diambil berdasarkan serangkaian test yang telah dilakukan oleh Zellweger Uster, oleh Bremen Cotton Exchanege dan oleh USDA (United States Departement of Agriculture).

Karakteristik Kualitas serat / variasi Inter laboratory / Nila- nilai laborat.
Fibre testing/ Inter- laboratory variation
Karakteristik kualitas
Inter- laboratory variation
Measuring System
Micronaire (kelembutan serat)
Panjang serat (50% span length)
Panjang serat (25% span length)
CV (Koefisien variasi) dari panjang serat (Rasio keseragaman).

Fibre tensile force
Fibre elongation

Jumlah Nep pada bahan baku cotton
<2.5%
<2.5%
<1.2%
<2.0%


<4.5%
<9.5%

<10 %

HVI
HVI
HVI
HVI


HVI
HVI

AFIS

Seperti adanya pengalaman yang terbatas pada pengujian bahan baku, peningkatan nilai-nilai ini diharapkan dapat tercapai dalam beberapa tahun mendatang. Seperti pada pengujian benang, nilai prosentasi mulur menunjukkan hasil variasi yang relatif tinggi terlepas dari fakta bahwa, dalam kedua kasus, sistem pengukuran sangat akurat.

Adapun yang sangat mempengaruhi  variasi hasil test inter laboratory test adalah:

# Variasi sample tekstile yang diambil
# Perbedaan RH (relative humidity)
# Perbedaan temperature.
# Akurasi sensor alat test
# Calibrasi



Sumber: Uster News Bulletn no.39 August 1993: Quality Management in the Spinning Mill

Translated by: H. Khaeruddin Khasbullah