1. Jenis- jenis Zat Warna.
Zat
warna sudah dikenal di Timur tengah, India dan Timur jauh (China) sejak ribuan
tahun sebelum Masehi. Umumnya zat warna itu dibuat dari Daun, Kulit, Akar,
Bunga, atau dari sari binatang, seperti warna hijau dari Pohon Suji (Dracena
Angustifolia) untuk pewarna makanan, pohon Tarum/ Nila (Indigofera) untuk
pewarna kain di Indonesia atau warna kuning dari bunga Za’faron/ Saffron di
Timur tengah. Fenomena warna itu sebenarnya terjadi karena beberapa zat warna itu hanya dapat
menyerap (to absorb) beberapa panjang gelombang warna tertentu, sehingga yang
tampak adalah warna dengan panjang gelombang yang dapat terserap oleh suatu zat
pewarna tersebut. Sejak dikenalnya ilmu kimia modern, mulailah manusia menemukan
zat warna- zat warna sintesa dari bahan- bahan organic ataupun in organic,
diantaranya penemuan pewarna MAUVINE oleh William Henry Perkin pada tahun 1856.
Sejak itu telah ribuan pewarna sintesa ditemukan dengan warna- warni yang tak
terhitung jumlahnya. Namun dari sekian Zat warna itu dapat dipilah- pilah
menjadi menjadi beberapa katagori sebagaimana dibawah ini, yakni:
I. Pewarna Alami (Natural
Plants Dyes)
I.1. Mengandung Zat Lawson: Yakni daun pacar (Henna - Lawsonia
inermis L): Daun pacar kuku mengandung zat warna lawson yang
dapat diekstrak sebagai kristal berwarna kuning jingga, digunakan untuk
mewarnai wol dan sutera.
1.2.
Mengandung Crochin: Yakni Za’faron/ Saffron (Crocus Sativus), yang menimbulkan warna
kuning keemasan. Biasa dipakai untuk campuran makanan dan juga berkhasiat obat
(anti carcinogen).
I.3. Mengandung Karoten : Seperti Wortel/ Pepaya
yang menimbulkan warna jingga – merah. Biasa dipakai untuk pewarna minyak
nabati agar kelihatan cantik dan menarik.
I.4. Mengandung Bixin : Seperti biji Bixa Onellana
yang menimbulkan warna kuning muda. Biasa digunakan untuk mewarnai mentega dll.
I.5. Mengandung Klorofil : Seperti daun Suji
(Dracena Angustifolia), daun pandan yang menimbulkan warna hijau untuk pewarna
makanan, sekaligus dengan aroma tertentu.
I.6. Mengandung Antosianin : Seperti bunga Krisant,
bunga mawar, kembang sepatu, yang menimbulkan warna merah- oranye.
I.7. Mengandung Kurkumin : Seperti kunyit (curcuma)
yang menimbulkan warna kuning, biasa untuk pewarna makanan seperti Gulai atau
Kare.
I.8. Mengandung zat Indigo : Seperti Daun Tarum
(Sunda) yang menimbulkan warna Indigo, biasa untuk mewarnai bahan tekstil.
Dan
lain- lain seperti bunga Telang untuk warna Ungu atau bunga Belimbing untuk
menimbulkan warna merah.
II. Pewarna Sintetik:
1. Pewarna Asam (Acid Dyes).
2. Pewarna Basa (Basis Dyes)
3. Pewarna Langsung
(Direct Dyes)
4. Pewarna Mordant (Mordant
Dyes).
5. Pewarna Bejana (Vat Dyes).
6. Pewarna Reaktif (Reactive
Dyes).
7. Pewarna Dispersi (Disperse
Dyes).
8. Pewarna Azo (Azo Dyes/
Naphtol è Hati- hati bersifat
Carcinogen/ pencetus kanker)
9. Pewarna Belerang (Sulphure
Dyes).
10. Dll.
Dibawah
ini serba singkat penjelasan masing- masing warna tersebut:
II.1. Pewarna Asam
(Acid dyes).
Disebut
Pewarna Asam karena proses pengerjaannya dilakukan dalam suasana asam, baik
asam lemah seperti Asam Cuka (vinegar)/ Asam Citrat, maupun asam keras seperti
Asam Sulphat (H2 SO4) yang diencerkan dan tentu saja non coustic. Proses
pewarnaan dilakukan dalam temperature mendekati titik didih (tinggi).
Zat
warna ini sebagian bersifat racun, tapi ada juga yang aman dipakai bahkan ada
yang dapat dipakai untuk Pewarna Makanan (Food Grade).
Pada
jenis cat asam yang beracun, debu zat pewarna yang beterbangan diudara dan
terpapar melalui pernafasan dalam jangka waktu lama dapat mengganggu metabolism
tubuh (metabolism break down) dan dapat merusak hati (liver).
Zat
warna ini sangat cocok dipakai untuk mewarnai serat protein seperti: Wool- Angora-
Casmhere- Sutera – Silk Late (Sutera sintetik dari susu hewani) – Soy Silk
(Sutera dari kedelai) atau synthetic polyamida seperti NYLON, namun harus
diperhatikan sifat alami serat hewan yang dapat mengalami degradasi saat
terpapar asam, karena itu harus dipilihkan yang menggunakan asam lemah, seperti
Asam Cuka, jangan asam keras, atau kalau tak suka baunya yang menyengat,
dipilihlah Asam Citrat (C5 H8 O7) sebagai pengganti.
Seperti
kita ketahui serat- serat protein bersifat Cationic (Positif
ion) sedang zat pewarna asam yang
biasanya dijual dalam bentuk SODIUM SALT (garam sodium) bersifat Anionic (Negatif ion), sehingga
terjadi gaya Van der Waals Force, yakni
“Ion bonding”- yaitu daya tarik menarik antar
ion yang berbeda kutub. Inilah yang menyebabkan zat pewarna asam sangat
cocok untuk mewarnai serat – serat protein, disamping murah, cepat
pengerjaannya, tahan luntur- baik oleh cahaya maupun air (Lightfast dan
Washfast).
Saran
Resep untuk mewarnai Wool
Untuk
1 kg Wool:
1. Empat (4) sendok teh Zat Warna + Air hangat 60ºC menjadi
PASTA.
2.
Tambahkan garam 1 sendok teh + 1 sendok teh Syntrapol
3.
Tambahkan 4 galon air (+/- 18 liter)
4.
Wool yang sudah dibasahi, dicelupkan dalam larutan obat.
5.
Setelah 10 menit, tambahkan Citric Acid.
6.
Naikkan temperature sampai mendidih. Pertahankan 30 ~ 60 menit.
7.
TURUNKAN temperaturnya.
8.
Cuci.
Jila
dibuatkan sebuah pola, demikian bentuknya:
100ºC
30
~ 60 menit
Citric Acid
Zat warna + Garam + Syntapol
60ºC
Cuci.
+ Air è Wool masuk +/- 10 menit
Nomor
Index dan jenis warna:
Nomor
|
Warna
|
Nomor
|
Warna
|
Nomor
|
Warna
|
600
601
602
603
604
605
606
607
608
609
610
611
612
613
614
615
|
Ecru
Yellow Sun
Bright Yellow
Gold Yellow
Burn Orange
Pumpkin Pink
Deep Orange
Salmon
Pink
Scarlet
Burgundy
Vermillon
Lilac
Purple
Violet
Perwinkle
|
616
617
618
619
620
621
622
623
624
625
626
627
628
629
630
|
Russet (Coklat)
Cherry Red
Fire Red
Crimson (merah
tua)
Hot Fuchsi
Sky Blue
Sapphire Blue
Brilliant Blue
Turqoise
Royal Blue
Navy Blue
Kelly Green
Chartreus
Emerald
Spruce
|
631
632
634
635
636
637
638
639
|
Teal
Chest Nut
Olive (hijau
coklat)
Brown
Gold Ochre
Gun Metal
(Black)
Silver Grey
Jet Black
|

I.2. Pewarna Basa
(Basis Dye)
Kadang
disebut sebagai zat warna Kation karena ia
memiliki ion Positif (Cationic). Disebut sebagai pewarna
basa karena dahulu dipakai untuk mencelup Wool dalam kondisi basa. Pada saat
proses pencelupan, biasanya ditambahkan Acetil Acid pada bejana celupan (dye
bath)- untuk membantu penyerapan warna ke serat.
Dasar
dari zat warna ini tak larut dalam air, namun dibuat larut dengan cara
dikonversi ke garam.
Cationic
functional group seperti –NR3+ atau NR2+ bekerja kurang bagus pada serat
alam, seperti serat tumbuhan maupun serat binatang kecuali SUTERA, namun
bekerja amat bagus pada serat Acrylic/ Modacrylic.
Zat
warna Basa adalah Zat Warna yang
paling beracun dan berbahaya, karena itu setiap pembelian kita harus meminta
MSDS (Material Safety Data Sheet). Penggunaannya harus hati- hati karena ada
yang bersifat Carcinogen (pencetus kanker) seperti Rhodamin (Red) G atau
menyebabkan alergi kulit seperti Basic Red 46, atau merusak DNA seperti
Methylene Blue. Selalu gunakan sarung tangan dan masker. Proses pencelupan
harus dilakukan jauh dari rumah lebih- lebih tempat masak. Zat warna ini juga
mendapat julukan “Pewarna Segalanya” secara permanent, karena setiap debu obat
yang jatuh ke lantai, menempel di tembok, terpapar ke meja bahkan sarung
tangan, sendok piring akan menjadi berwarna secara permanent/ susah hilang
karena zat warna ini. Maka untuk mencegah debu obat terpapar kemana- mana,
usahakan membeli obat ini dalam keadaan PASTA atau CAIR.
Zat
warna inilah yang sering disalah gunakan oleh para penjaja kue dan makanan yang
tidak bertanggung jawab untuk mewarnai olahan makanan mereka karena warnanya
yang menarik dan mudah mencampurkannya kedalam bahan makaan.
Zat
warna ini termasuk WASHFAST (tahan cuci) tapi rendah LIGHTFAST nya. Oleh karena
itu zat warna ini tidak cocok untuk mewarnai kain Gorden (Curtain). Hati- hati
tatkala mewarnai acrylic terhadap perubahan temperature yang tiba- tiba dapat
menimbulkan BELANG. Naikkan temperature dari 60 derajat ke 70 derajat secara
perlahan. Karena itu ada pepatah: Mewarnai acrylic secara
merata dengan zat warna Basa adalah sebuah TANTANGAN. Bagi Pabrikan besar, ada
zat tambahan untuk membantu kerataan warna, tapi ini tidak ekonomis untuk skala
kecil.
Saran
Resep dengan Zat Warna Basa
Ukuran
untuk 1 kg bahan kain/ serat:
1.#
2 (dua) sendok teh/ 10 ml Zat Warna Basa
# 330 ml Cuka (Vinegar) 5%
# Air 20 ~ 25 liter.
1. Buat PASTA èLarutkan Zat Warna dengan
AIR MENDIDIH
2. Tambahkan air dingin,
diaduk sampai rata
3. Tambahkan Acetic Acid /
Asam Cuka
4. Masukkan kain yang SUDAH
DIBASAHI.
5. Setelah 30 – 40 menit,
naikkan temperature sampai 96 derajat Celsius. Hati- hati untuk SUTERA
temperature tidak boleh lebih dari 85 derajat Celcius.
6. Panas dihentikan,
keringkan dengan Cylinder Dryer, jangan pakai steamer.
Nomor-
nomor generic Zat Warna Basa
Dasar Warna
|
Index
|
Arah warna
|
Nama dagang
|
Basic Yellow
DSB
Basic Orange
Basic Red
Basic Violet
Basic Blue
Basic Green
Basic Brown
|
2
11
13
21
1
2
21
1
10
14
15
1
14
16
3
9
7
4
13
14
|
Bright Yellow
Red Shed Yellow
Bright Greenish
Yellow
“
“
“
Dull Yellowish
Orange
Yellowish
Orange
Bright
Yellowish
Tane
Fluorescent Red
Bright
Fluorescent Red
Bluish
Fluorescent Red
Bluish Violet
Bright Reddish
Violet
Red Violet
Bright Greenish
Blue
Greenish Blue
Bright Blue
|
Orcozine Yellow
Ox
“
Yellow R
“
Yellow L
“
Yellow 7 GLL
“
Orange RS
“
Chrissoydine 4
“
Orange G
“
Rhodamine G
(Pencetus kanker)
“
Rodhamine B
(mengandung Rhodamine G)
Orcozine Brilliant Red
“
Brilliant Red BN
Orcozine Methyl
Violet 2 BP
“
Fuchsine SB
“
Rhodine BL
“
Blue 3 G
“
Blue B
“
Pure Blue GRLA
“
Green
V
Brown Sandocryl
Yellow B2LE
“
“
“ BRLN
|
Catatan: Usahakan, selalu beli Zat Pewarna Basa selalu dalam bentuk pasta/ Liquid
I.3. Pewarna Langsung (Direct
Dyes/ Substitutive Dyes)
Zat
warna ini biasa dipakai untuk mewarnai Cotton- Kertas- Kulit- Wool- Sutera –
Nylon. Adapun kilap warnanya lebih redup bila dibanding zat warna reaktif,
namun daya tahan terhadap sinar nya ada yang lebih baik, misalnya Direct Blue
86 yang derajat nilai LIGHTFAST nya= 6 (1 = jelek, 8= baik, tahan cahaya).
Bandingkan dengan Reactive Orange 4 yang derajat nilainya = 4 atau pada
Turqoise Reactive Blue yang derajat nilainya = 5 ~ 6.
Disebut
juga sebagai Subtitutive Dyes karena mekanisme pewarnaannya tidak terjadi
karena adanya daya tarik antara ion (Van der Waals Force) atau karena fitsasi,
namun terjadi karena sebagian molecule warna zat tersebut terperangkap diantara
pori- pori serat. Karena itu zat warna ini sering mengalami “BLEEDING” dan
migrasi warna secara terus menerus tatkala ada beberapa bagian molecule yang
terperangkap, terlepas kembali (nilai WASHFAST nya rendah).
Untuk
mengurangi kelemahan ini sering pada proses pencelupan dengan zat ini
ditambahkan “Pengikat” yang disebut RETAYNE yang tidak murah, namun celakanya
dengan menambahkan RETAYNE maka daya tahan terhadap cahayanya menjadi turun.
Mengapa zat warna ini tetap dipilih walaupun daya tahan lunturnya rendah,
adalah semata- mata alasan ekonomis, karena harganya yang murah dan
pengerjaannya simple/ direct. Zat warna ini kadang disebut sebagai Hot
Water Dye stuff karena proses pengerjaannya dilakukan dengan menggunakan air
panas hampir mendidih. Zat warna ini hampir neutral atau sedikit alkaline pada
dye bath dengan menambahkan NaCl (Sodium Chloride) atau Na2 SO4 (Sodium
Sulphate).
Pada
zat warna direct ini selalu mengandung satu atau lebih Anionic Sulfonate group,
karena molecul Sulfonate group dapat larut dalam air.
Perlu
diketahui, pada umumnya Zat Warna Direct adalah aman bagi kesehatan, namun ada
beberapa diantaranya yang berbahan dasar BENZIDINE diketahui bersifat
Carcinogen, yakni dapat menimbulkan kanker.
Beberapa
contoh Zat Warna Direct yang aman dan tidak aman dipakai:
Warna
|
Prochem
|
CI
|
Zat Warna Direct
Pencetus kanker
(Dilarang)
|
Leno Yellow
Brilliant Pink
Scarlet
Basic Red
Greenish Blue
Brilliant Blue
Neutral Brown
Jet Balck
Blue Black
|
C 150
C 309
C 323
C 380
C 482
C 488
C 516
C 622
C 680
|
Direct Yellow
50
Direct Red 9
“
Red 23
“
Red 80
“
Blue 98
“
Blue 293
“
Brown 116
“
Black 22
“
Black 80
|
Direct Black 1
Direct Black 4
Direct Black 38
Direct Red 28
Direct Blue 2
Direct Blue 6
Direct Green 6
Direct Brown 2
Direct Brown 95
|
I.4. Zat Warna Mordan
(Mordent Dyes)
Yakni
zat warna natural/ alami yang warnanya ditimbulkan oleh zat pembantu (mordent). Warna- warna yang terjadi
tergantung dari keahlian memilih dan menggunakan zat mordant nya. Sedang
mordant itu sendiri adalah substansi organic atau in organic yang
dikombinasikan dengan zat warnanya dengan maksud untuk mengikat zat warnanya
kedalam serat. Ada beberapa jenis substansi mordant, tapi akhir- akhir ini yang
terkenal adalah metallic mordant, seperti garam- garam Chromium, Iron, Copper
dan Tin.
Substansi
mordant, sesuai dengan sifat kimianya ada yang bersifat aman, berbahaya ataupun
bersifat racun. Dibawah ini beberapa contoh Zat Mordant yang saat ini dijual
dipasaran:
#
Aluminium Acetat , mordant untuk serat Cellulose seperti katun dan rayon.
#
Calcium Carbonate, untuk kilap dan mempertegas warna.
#
Copper Sulphate, untuk tendensi memperdalam warna hijau è bersifat racun.
#
Garam Glauber, untuk meratakan warna.
#
Oxalic Acid, membantu penyerapan warna tembaga.
#
Potassium Alum, mordant untuk serat protein.
#
Sodium Hydroxide, untuk reducing agent pada zat warna Indigo.
#
Thio Urea Dioxide,
- idem –
#
Stannons Chloride, untuk efek kilap.
#
Kalium Hydroxide, hati- hati alkaline keras.
#
Ferro Sulphate, beracun.
Cara
pencelupan:
Ada
tiga cara pencelupan Zat Warna Mordan, yaitu:
6.3.Mordant
dulu baru warna. (Pre mordanting)
· Siapkan larutan mordant.
· Serat/ kain dicelup dalam
larutan mordant.
· è Rebus 97 derajat selama
30- 45 menit.
· Masukkan serat/ kain dalam
celupan warna.
· Cuci, rinso, keringkan.
6.4.Mordant
berbareng Zat Warna.
· Siapkan larutan zat warna
+ mordant.
· Celupkan serat/ kain
kedalam campuran larutan tersebut.
· Panaskan sampai mendidih
15 menit.
· Tambahkan zat mordant
untuk mengikat sisa- sisa obat yang belum terikat.
· Panaskan 30- 45 menit
lagi.
· Cuci, rinso, keringkan.
6.5.Warna
dulu baru mordant.
· Siapkan larutan zat
pewarna.
· Celup serat/ kain dalam
larutan obat.
· Siapkan larutan mordant.
· Masukkan serat/ kain yang
telah diwarna kedalam larutan mordant.
· Panaskan 30- 45 menit.
· Cuci, rinso, keringkan.
I.5. Pewarna Bejana
(Vat Dyes)
Zat
warna ini termasuk zat warna yang cukup mahal, namun hasil celupannya cukup
bagus, dan biasa dipakai untuk mencelup serat/ kain- kain berkwalitas, seperti
INDANTHRENE dan FLAVANTHRENE. Zat Warna ini biasa dipakai untuk mencelup dan
mewarnai serat- serat alam baik dari tumbuhan (Cellulose) maupun dari serat
binatang (Protein), seperti Katun, Rayon,Sutera atau Wool.
Sebenarnya
substrate zat warna bejana ini tak larut dalam air, namun dibuat larut dengan cara
di REDUKSI dengan menggunakan Sodium Hydroxide (Na OH) + Sodium Hydro sulfide
(Na HS) menjadi larutan logam garam alkali. Setelah molekul- molekul zat warna
ini berada didalam serat, maka kemudian zat warna ini di oksidasi (menggunakan
Perborat atau di angin- anginkan) agar ia kembali tak larut dalam air dan
tinggal terikat dalam serat dan warnanya muncul kepermukaan. Menurut Ann Miller
dalam bukunya “Ashford Book Of Dyeng” ia menganjurkan:
Untuk
setiap 100 gram bahan yang akan dicelup,
dibutuhkan:
10
gram Sodium Hydroxide (Na OH)
10
gram Sodium Hydro Sulfida (Na
HS)
Sedikit
air, dicampur AGAR MEMBENTUK PASTA.
Untuk
warna gelap seperti biru dan hitam, dibutuhkan dua kali lipat pereduksi
disbanding untuk warna lainnya.
Disamping
memiliki warna- warni yang cerah, zat warna ini juga kebanyakan cukup tahan
cahaya, sebagaimana daftar dibawah ini:
Nomor
Warna
C.
Index
Lightfastness
VD 01
Yellow
Vat Yellow
2
5
VD 02
Orange
“
Orange
2
5
VD 03
Red
“ Red
13
7
VD 04
Blue
“ Blue
6
7 ~ 8
VD 08
Violet
“ Violet
1
6
I.6. Zat Warna Reaktif
(Reactive Dyes)
Zat
warna Reaktif adalah pewarna paling permanent diantara semua jenis zat
pewarna. Tidak seperti zat pewarna yang lain, Zat Pewarna Reaktif bereaksi dan
menyatu dengan serat (COVALENT BOND) DENGAN SERAT Cellulose ATAU serat Protein
dan serat Polyamida. Masing- masing molecule serat dan zat warna tersebut
bereaksi menjadi satu molecule sehingga zat warna tersebut setelah proses
menjadi bagian dari serat itu sendiri. Maka kita tidak perlu kawatir mencampur
kain dengan pewarna reaktif baik warna terang ataupun warna gelap seperti warna
hitam, bercampur dengan kain putih dalam suatu bak cuci walau dicampur 100 kali
pun.
Zat
Warna ini bekerja baik untuk mewarnai Cotton, Rayon, Sutera, Linen, Iyocell/
Tencell, Hemp dan seluruh jenis serat alam.
Zat
Pewarna ini juga dapat dipakai sebagai ACID DYES pada protein fibre termasuk
Wool yang rentan terhadap PH tinggi dengan resep Cotton dan Sutera.
Contoh
cara pencelupan Zat Warna Reaktif untuk serat Cellulose
- Larutkan
UREA pada air, dengan takaran:
Satu
sendok the UREA (15 ml) kedalam satu gelas air (250 ml)
- Larutkan
4 sendok the Zat Warna Reaktif kedalam Laruten Urea diatas.
Untuk
Turqoise MX- G, takarannya adalah 2 x takaran warna muda.
Demikian
juga untuk warna- warna tua.
- Sebelum
Kain/ Serat dicelup dalam Zat warna, rendam dulu dalam larutan Soda Abu
(Sodium Carbonat (Na2 CO3), bukan Sodium Bicarbonat (Na HCO3!!)., dengan
takaran:
Satu
gelas Soda Abu kedalam 5 liter air.
Ingat,
soda Abu agak bersifat Caustic, jadi cucilah tangan setelah terkena Soda Abu
tersebut.
- Celup Kain/
Serat kedalam Zat Warna Reaktif sampai rata.
- Angin-
anginkan sampai 8 ~ 24 jam agar zat sepenuhnya bereaksi dalam keadaan
basah dan tidak ada yang tersisa. Didaerah kering, kain/ serat ditutup
plastic atau diberikan HUMECTANT seperti urea agar tetap basah.
- Cuci, rinso
dan dikeringkan.
Index
Warna Zat Reaktif.
Warna
|
Code
|
Color Index
|
Yellow
Orange
Red
Magenta
Violet
Blue
Green
Black
|
MX- 8G
MX- 6G
MX- 4G
MX- GR
MX- 3R
MX- 3RA
MX- G
MX- 2R
MX- GRN
MX- 5 BR
MX- G
Aubine MX-B
MX- 5B
MX- 8B
MX- B
MX- 2R
MX- 7RX
MX- R
FN-G
MX- G
MX- 4RD
MX- 3G
MX- 3G
MX- CWNA
|
Yellow 86
Yellow 1
Yellow 22
Yellow 7
Orange 86
Orange
Orange 1
Orange 4
Brown 23
Formally Brown
10
Red 5
Red 6
Red 2
Red 11
Reactive Violet
#13
“
Violet #14
Blue 161
Blue 4
Blue 204
Blue 163
Navy Blue 24
Formally Blue
Formally Green
300 New Black
|
I.7. Zat Warna Dispersi
(Dispers Dyes)
Pada
awalnya zat warna ini diciptakan untuk mewarnai Cellulose Acetat. Namun
kemudian karena sifatnya, ia cocok juga untuk mewarnai Polyseter, Triacetat,
Nylon, dan Acrylic Fibre. Zat warna ini larut dalam air, terutama air panas,
namun pada prosesnya pewarnaan harus dilakukan dalam temperature mendidih dan
akan lebih baik bila dilakukan dibawah tekanan (Pressure Roll). Strucktur
molekul dispersnya adalah kecil- Planar dan Non ionic. Mekanisme pewarnaan
karena polar functional group –NO2 – CN masuk dan menempel disela- sela mata
rantai polymer serat melalui Thermal Agitation (pemanasan) dan Mechanical
Action (Pressure) sehingga struktur polymer bahan menjadi kendor dan kurang
Crystaline dan dibawah tekanan (pressure), molekul obat berhasil menerobos dan
menyalip masuk dan tinggal melekat pada serat (Attached Dye Stuff).
Dengan
sedikit teknik, para pemulapun bahkan anak- anak bisa mewarnai bahan/ kain
dengan Zat Warna ini dengan sistim Fitsasi sederhana menggunakan panas SETRIKA.
Caranya Zat warna ini dilarutkan kedalam air kemudian kapur tulis putih
dicelupkan sesuai warna- warna yang diinginkan (Crayon Dispersi juga ada
dipasaran). Kita gambar dulu disain yang kita kehendaki di atas kertas- hati-
hati tulisan harus ditulis terbalik!!. Kemudian kain polyester diseterika
diatas gambar disain tersebut, maka seketika warna- warni disain nya akan
berpindah ke kain (Ingat, zat warna disperse tak akan menempel pada kain katun
atau rayon dan serat alam lainnya).
Namun
dalam jumlah agak besar, prosesnya menjadi sulit karena pengerjaannya harus
dalam panas tinggi dan tekanan tinggi yang disebut sebagai proses FITSASI.
Dibawah
ini contoh proses yang disarankan untuk kain Polyester:
- Timbang obat
DISPERS dengan ukuran:
0.5 ~
1 % dari berat bahan, untuk warna muda
2
~ 3 %
“ untuk warna sedang.
4
~ 5 %
“ untuk warna tua.
- Larutkan
obat dalam air panas. Setelah larut tambahkan air sampai volumenya 25 : 1
dibanding berat bahan.
- Kain yang
sudah dibasahi dicelup kedalam larutan obat,
- Naikkan
temperature sampai 70 derajat C (160 derajat F).
- Tambahkan 4
~ 10 % Hi- Conc.Polydeveloper (Dispersol) kedalam bejana.
- Atur PH nya
menjadi 6 dengan menggunakan Acetic Acid (CH3 COOH).
- Naikkan
temperature sampai mendidih, terus diaduk selama 30 – 40 menit.
- Bila derajat
warna telah tercapai, angkat.
- Cuci dengan
rinso. Keringkan.
I.8. Zat Warna Naphtol.
(Naphtol/ Azo Dyes)
Serat
Cotton, Rayon dan bahan Cellulosic lain termasuk Sutera bisa diwarna dengan zat
warna Naphtol ini. Zat warna Naphtol (atau Napthol atau Naphthol) ini bisa
dibilang sebenar- benarnya zat warna dingin karena proses terbaiknya mengunakan
air ES. Bandingkan dengan zat warna reaktif dingin Cool Reactive Dye yang
ternyata masih membutuhkan kondisi air bersuhu ruangan 21°C ~ 41°C. Kedua zat
warna tersebut sangat cocok untuk pewarna BATIK karena keduanya dilakukan
dengan proses dingin yang TIDAK AKAN MERUSAK LILIN BATIK.
Zat
warna Naphtol ini sebagiannya bersifat RACUN dan dapat memicu KANKER
(Carcinogen), karena itu zat warna ini harus diperlakukan dengan cara- cara
professional sehingga tidak menimbulkan masalah kesehatan dikemudian hari,
seperti pekerja harus memakai masker menghindari debu obat yang beterbangan dan
jangan biarkan kulit bersentuhan langsung dengan zat. Kenyataannya zat warna
ini telah dipakai lama secara tradisional di Australia (Handicraft), Indonesia
(Batik) dan India (Sari), tanpa adanya laporan insiden yang terjadi. Ini
mungkin karena mereka telah turun temurun menggunakan obat ini sehingga tahu
bahaya dan cara menghindarinya.
Mekanisme
pewarnaannya menggunakan dua bagian obat yang direaksikan, yakni yang bernama
adalah Garam Diazo dan yang kedua adalah zat warna Napthol itu sendiri.
Kombinasi dan permainan para professional dalam memadu Garam Diazo dan Naphtol
ini akan menghasilkan citra warna- warni khas sesuai dengan keahlian mereka
masing- masing. Inilah kelebihan dari zat warna Naphtol ini dimana kita bisa
mempermainkan paduan Garam Diazo dengan zat warnanya sesuai selera kita.
Dibawah
ini table kombinasi antara Garam Diazo dengan zat warnanya untuk bahan baku
Cellulosic:
Zat warna
Garam
|
Naphtol AS
|
Naphtol
AS- G
|
Naphtol
AS- GR
|
Naphtol
AS- LB
|
Naphtol
AS- BO
|
Fast Yellow GC
|
Red Orange
|
Pink
|
Red
|
Bright
|
Blue Violet
|
Fast Scarlet R
|
Lemon
|
Bright Yellow
|
Saffron
|
Gold
|
Ochre
|
Fast Red B
|
Magenta
|
Red Violet
|
Purple
|
Blue Green
|
Green
|
Fast Blue BB
|
Tan
|
Chocolate
|
Red Brown
|
Purple
|
Deep Violet
|
Fast Blue B
|
Bright Red
|
Deep Red
|
Maroon
|
Blue
|
Blue Black
|
I.9. Zat Warna Belerang
(Sulfur Dye)
Zat
warna ini pertama kali ditemukan oleh Raymond Videl dari Perancis pada tahun
1873 dalam bentuk warna hitam, maka sesuai penemunya saat itu zat warna
belerang tersebut disebut dengan VIDEL BLACK.
Zat
warna ini memiliki affinitas yang tinggi terhadap serat Cellulose, juga baik
pada Viscouse maupun Vinylon, daya tahan cucinya tinggi, demikian juga daya
tahan cahayanya. Namun zat warna ini sangat tidak tahan terhadap zat
CHLORINE (Hypochloride). Justru masalah ini dimanfaatkan untuk
menghilangkan sebagian warna JEANS/ DENIM dengan melakukan WASHING menggunakan
larutan Chlorine sehingga kein/ jelana jeans tersebut mejadi ‘Belel” sesuai
promosinya: Ditanggung luntur!
Walaupun
murah sayangnya Zat warna ini sangat mencemari lingkungan dan juga warna-
warnanya cenderung buram dan TIDAK ADA WARNA MERAH. Sekarang sebagai pengganti
Sulphida yang beracun, sebagian atau seluruhnya mulai digantikan dengan GLUCOSA
untuk mengurangi dampak lingkungan.
Zat
warna ini aslinya tidak larut dalam air, namun dibuat larut dengan menambahkan
Sodium Sulfida + Panas 80 derajat Celsius + Garam Glauber. Setelah
pewarnaan selesai, zat warna harus dikembalikan kedalam bentuknya semula yang
tidak larut dengan dilakukan OXYDASI. Caranya adalah diangin- anginkan atau
direaksikan dengan Sodium Bichromat atau Hydrogen Peroxid.
Prosesnya
secara sederhana dapat digambarkan demikian:
100ºC = 45 ~ 60 menit
+ Sodium Carbonat
Dye +
Sodium Sulfid Sodium
Suphate
Cuci
40ºC ~ 60 ºC.
Contoh
Index Warna Zat Warna Belerang.
Warna Dasar
|
No Index
|
Arah Warna
|
Olive Green
Olive
Brown
Green
Grey
Golden
Lemon
Black
|
7731
715
519
KKN
GRN
FW
GN
GB
GG
BBK
Kahki-N
K-BR
Rorderialik Rt
VG
BR
B
|
Green (muda)
Green (sedang)
Green (Tua)
Olive
Dark Brown
(Muda)
Dark Brown
(Tua)
Green
Military Green
Grey
Pink
Green
Black
Black
|
III. Pewarna Serbaguna (All Purpose Dye- Acid Mixed Direct
Dyes)
Zat Warna ini mengandung Acid Dyes dan Direct Dyes.
Dimana Zat Warna Acid tak cocok untuk serat Cellulose
tapi sangat cocok untuk serat Protein. Sebaliknya Zat warna Direct tak cocok
untuk serat Protein, tapi cocok untuk serat Cellulose. Dengan mengandung dan
menggabung dua jenis zat warna ini menjadikan zat warna tersebut serbaguna dan
cocok untuk segala jenis serat.
IV. Pewarna Pigment.
Khusus pewarna ini sebenarnya adalah bahan pewarna yang hanya melapis diluar,
tak bisa menyatu dengan serat sebagaimana zat pewarna yang lainnya.
Adapun penjelasan tentang zat- zat warna tersebut
beserta cara penggunaannya baik secara tradisional seperti dilakukan oleh para
pembatik di Pekalongan, maupun dengan bantuan mesin, akan diterangkan kemudian.
V. Pewarna Makanan
Salah satu kelas zat warna yang sangat
penting yang lain, yang menggambarkan aneka peran pewarna, sehubungan
dengan penggunaannya, adalah pewarna makanan. Segala macam jenis makanan
seperti sirop, kue, atau roti, menjadi lebih menarik dan memiliki daya
jual lebih bila diberikan warna- warni yang menarik dan menimbulkan selera.
Karena zat pewarna makanan digolongkan sebagai aditif makanan,
mereka diproduksi dengan standar yang lebih tinggi dan lebih ketat daripada
beberapa pewarna industri biasa. Pewarna makanan bisa jenis direct dyes, mordant atau
pewarna bejana (vat dyes), dan
penggunaannya secara ketat dikontrol oleh undang-undang. Banyak pewarna azo,
diantaranya antrakuinon dan trifenilmetana, senyawa yang digunakan untuk
warna seperti hijau dan biru. Beberapa zat pewarna yang dibuat dari bahan
alami/ nabati juga sering digunakan, seperti extract daun suji/
klorophyl, dll.
Zat warna makanan ini dalam dunia tekstil
juga sering dipakai untuk mewarnai kain/ benang dengan tanda- tanda khusus
seperti cut length ( tanda potong), untuk menandai benang lusi dengan anyaman
khusus, dsb dengan tujuan agar kain tersebut ketika dicuci warnanya bisa hilang
(soluble dye stuff).
VI. Sejumlah kelas-kelas ZAT WARNA lain
yang memiliki penggunaan khusus, termasuk:
Oksidasi basa, terutama untuk pewarna rambut dan bulu
Pewarna Laser, Lihat, misalnya,
rhodamine 6G dan pewarna coumarin
Pewarna kulit, untuk kulit
Pewarna Pendar Terang
(Fluorecsents Brighteners), untuk serat tekstil
dan kertas
Pewarna pelarut/ pelitur, untuk pewarnaan kayu dan
memproduksi lak berwarna, pelarut tinta, mewarnai minyak, mewarnai lilin
dsb.
Pewarna karbena, sebuah metode baru
dikembangkan untuk mewarnai beberapa substrat
Pewarna Kontras, disuntikkan untuk
pencitraan resonansi magnetik, yang pada dasarnya sama dengan pewarna pakaian,
kecuali mereka digabungkan ke zat yang memiliki sifat paramagnetik kuat.
Pewarna Mayhem, yang digunakan dalam
pendingin air untuk meningkatkan citra penampilan air, seringkali rebranded RIT
dye
VII. Tip Cepat Memilih Zat
Warna
Seperti
telah kita pelajari sebelumnya, zat warna yang tersedia sekarang ini begitu
luas dan ber- aneka ragam dengan bahan baku zat yang beragam pula yang masing-
masing memiliki karakteristik dan sifat- sifat serta afinitas yang
berbeda terhadap setiap jenis serat tekstil yang ada. Maka sangat perlu
difahami bahwa tidak semua zat warna tekstil cocok untuk setiap jenis bahan
tekstil. Seperti yang telah dijelaskan terdahulu pada bab Bahan Baku Tekstil,
bahwa kain tekstil diproduksi dengan menggunakan berbagai jenis serat, baik
serat alami tumbuhan, serat alami hewan, serat mineral, serat semi sintetic
maupun full synthetic.
Maka
seseorang yang akan melakukan pencelupan suatu bahan tekstil, baik secara
tradisional maupun dengan cara- cara modern, harus mengetahui terlebih dahulu
dari bahan apa suatu produk tekstil dibuat, bagaimana sifat- sifat ion nya
(Ingat Van der Waals force) dan zat warna apa yang paling cocok untuk jenis
bahan tekstil tersebut, sebagaimana berikut ini:
a. Untuk bahan serat
Cellulose (serat tumbuhan).
Termasuk
didalamnya: Cotton – Rayon – Linen – Hemp – Ramie – Lyocel/ Tencel – Bamboo –
Serat nanas – Serat pisang, dll :
-
Reaktif (reactive dye)
-
Pewarna Langsung (Direct -Hot water dye - neutral).
- Cat
Bejana (Vat dye – ini agak rumit pengerjaannya)
-
Naphtol (---ini agak berbahaya / Carcinogen, dapat menembus pori- pori kulit)
- Zat
warna serbaguna (All purpose dyes).
b. Untuk bahan serat Protein
(serat binatang)èCationic.
Termasuk
didalamnya: Wool – Angora – Mohair – Cashmere – Sutera – termasuk sutera
kedelai.
Khusus
sutera, ia dapat juga diwarna dengan zat warna untuk Cellulose walau dengan
resep Ph tinggi. Seperti diketahui proses dengan Ph tinggi akan merusak sifat
dari serat binatang kecuali pada sutera.
Sedangkan
sutera kedelai, walau ia serat buatan, karena dibuat dari protein kedelai, maka
ia memiliki sifat- sifat sutera hewani dan harus diperlakukan sama dengan
serat- serat hewani tersebut.
Jenis
Zat warna yang cocok:
- Pewarna Asam (Acid Dyes) è Anionic.
- Cat Bejana (Vat dye)è Quinonic.
- Reactif (reactive dye)
- Pewarna Langsung (Direct
dye)è neutral.
- Pewarna alami (Natural
dye)/ Pewarna makanan (Food dye), seperti dari daun Suji (hijau),
bunga Za’faron (kuning), atau daun Jati (Coklat).
bunga Za’faron (kuning), atau daun Jati (Coklat).
- All purpose dye.
- One shot dye.
c. Serat Sintetik (Synthetic
Fibre).
1.3.a.
Serat Polyester (Polyester Fibre).
Jenis Zat warna yang cocok:
- Zat warna Dispersi
(Dispers dye).
1.3.b. Serat Nylon
Jenis Zat warna yang cocok:
- Nylon dapat dicelup dengan
baik dengan menggunakan semua zat warna asam yang cocok dipakai pada serat
hewani.
d. Spandex.
Ada
dua jenis spandex, yakni:
- Cotton Spandex. Jenis ini
bisa diwarna dengan zat warna Asam metal complex.
- Sedangkan untuk polyester
spandex tidak bisa diberi warna.
e. Serat Acetat
Serat
Acetat sangat bagus dan cocok menggunakan zat warna Dispers.
f. Serat Acrylic.
Serat
Acrylic cocok dengan menggunakan :
- Zat warna Dispersi
- Zat warna BASA ( Basis
dye)è Cationic.
g. Ingeo.
Ingeo adalah nama dagang dari
serat sintetik yang direkayasa dari sintesa Polylactic Acid (PLA) yang bahan
dasarnya adalah JAGUNG.
Serat
ini cocok diwarnai dengan zat warna yang cocok untuk polyester (Zat warna
disperse).
h. Polypropilene
Serat
ini biasa dipakai untuk membuat karung goni plastik untuk gula dan beras. Serat
ini harus diwarnai saat masih berujut cairan. Setelah jadi serat, maka ia tak
bisa diwarna lagi.
Sumber
bacaan:
Ann
Miller: Ashford Book Of Dyeing
Makasih bro.
BalasHapussangat bermanfaat.
jarang-jarang ada postingan materi ini
izin ngutip ya bro....
Monggo
HapusMinta ijin kutip untuk jenis zat pewarna alami dan reactive dye nya karena saya memerlukan untuk pencelupan kain linen. terima kasih
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapussaya mau bertanya pa,, kalau misalkan mau merubah warna yang tadinya warna biru menjadi hitam apakah bisa? pengaruh tidak dari kualitas warna yang akan di tuju nya pak.. terimakasih pak
BalasHapusWarna muda bisa dirubah ke warna tua (hitam)- tidak sebaliknya.
HapusWarna muda bisa dirubah ke warna tua (hitam), tidak sebaliknya.
HapusThanks for sharing.. Butuh pewarna batik berkualitas dengan harga murah? Anda bisa mendapatkannya di Fitinline..
BalasHapusMau tanya dan masukannya, biasa nya untuk celup benang TR/TC dengan cara 2 Tahap proses celup Disperse dahulu baru Reaktif, nah kalo seandaikan Prosesnya Reaktif dahulu dilanjut Disperse apa akibatnya dan kenapa harus Diperse-Reaktif atau Reaktif-Dispers,,,hub 085320841017
BalasHapussy jual ini products. tks s.ashwin80@gmail.com
BalasHapusMinta wa nya
Hapusselamat pagi. maaf saya mau tanya untuk pewarna yang membuat warna jadi lebih muda itu pewarna asam atau basa ya?
BalasHapusbegitu juga sebaliknya zat pewarna apa yang membuat warna terlihat lebih gelap.
trimakasih sebelumnya
mohon untuk lebih rinci,,untuk bahan kainnya apaka Cotton - Nylon - Poliester ato apa nya,,,
HapusKalau warna gelap menjadi warna cream pakai apa ya jenis katun
BalasHapushasil celup reactif dingin ada warna ping arah pakan, warna dyeing nya hijau. apa kira2 penyebabnya?
BalasHapusAda contoh nya sapa tahu sama dengan masalah yg pernah sy kerjakan. WA 085320841017
HapusKepada Yth,
BalasHapusBapak / ibu Pimpinan Perusahaan
U/P : Bagian Import / Purchasing
Dengan Hormat,
Kami dari PT.CHE SALIM INTERKONTINENTAL bermaksud ingin menawarkan jasa Handling import,adapun jasa yang kami tawarkan sebagai berikut : Freight Forwarders & Importir Umum yang berdomisili di Jakarta dan kami siap membantu segala kebutuhan yang berhubungan dengan proses Kepabeanan, Customs Clearance Import , Undername Import - Export, Redress Consignee , Domestic maupun Transportasi barang ke seluruh wilayah Indonesia dan Internasional. Sebagai dasar pendukung untuk memenuhi segala kebutuhan pelanggan, maka kami telah memiliki serta melengkapi beberapa izin yang diperlukan antara lain :
Products & Services kami:
- INTERNATIONAL AIR & SEA FREIGHT CARGO SERVICES
- CUSTOMS CLEARANCE SERVICE
- CUSTOMS CLEARANCE IMPORT ALL - IN ( BORONGAN )
- DOMESTIC SERVICES
- CONSIGNEE / Legalitas Import (undername)
Operasional perusahaan kami meliputi :
- Pelabuhan Tanjung Priok & Soekarno Hatta II Air Port ( Jakarta )
- Pelabuhan Tanjung Perak ( Surabaya )
- Pelabuhan Tanjung Emas ( Semarang )
- Pelabuhan Batu Ampar ( Batam )
- Pelabuhan Belawan ( Medan )
- Keagenan Negara Luar
Demikian perkenalan ini kami sampaikan atas waktu dan perhatiannya kami ucapkan terima kasih .
Best Regards,
PT.CHE SALIM INTERKONTINENTAL
DIKI DARMAWAN
Import Dept
Mobile : 0811856299 / Wa-0811856299
Email : Dickyimport24@gmail.com
Website : www.csintercont.co.id
Operational Office:
JL.Cempaka Putih Raya No.B-12 Cempaka putih,jakarta pusat 10510
Kirim kesemua negara bisa ya
BalasHapusTerimakasih infonya...
BalasHapusMau tanya om untuk jenis obat basis biar tidak luntur???
BalasHapusApabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan solusi Chemical yang tepat kepada Anda,mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.Harga
BalasHapusTerjangkau
Cost saving
Solusi
Penawaran spesial
Hemat biaya Energi dan listrik
Mengurangi mikroba & menghilangkan lumut
Salam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
1.
Coagulan, nutrisi dan bakteri
Flokulan
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Garment wash
Eco Loundry
Paper Chemical
Textile Chemical
Degreaser & Floor Cleaner Plant
2.
Oli industri
Oli Hydrolik (penggunaan untuk segala jenis Hydrolik)
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
3.
Other Chemical
RO Chemical
Hand sanitizer
Disinfectant
Evaporator
Oli Grease
Karung
Synthetic PAO.. GENLUBRIC VG 68 C-PAO
Zinc oxide
Thinner
Macam 2 lem
Alat-alat listrik
Packaging
Pallet
CAT COLD GALVANIZE COMPOUND K 404 CG
Almunium
Terima kasih banyak infonya semoga berkah buat anda dan bermanfaat buat saya dan yang memnfaatkannya termasuk diri saya
BalasHapus