XII. Teknik Management Produksi
XII.1. Pentingnya Teknik Management Produksi
Salah satu factor yang sangat menentukan berhasil atau
gagalnya sebuah upaya produksi,
baik Weaving, Spinning atau atau produksi lainnya adalah
sangat ditentukan oleh pengelolaan teknik management produksi yang baik.
Secanggih apapun mesin yang dipakai dan sepintar apapun tenaga kerja yang
bekerja, akan gagal bila pengelolaan teknik management nya tidak mendapatkan
perhatian yang memadai dan bekerja tanpa adanya target/ tolok ukur dan upaya
perbaikan yang terus menerus. (endless improvement).
Banyak perusahaan dengan mesin serba canggih dan tenaga
kerja yang terlatih baik tapi mengabaikan hal yang penting ini akhirnya harus
collaps karena sering mengalami masalah- demi masalah yang terlambat di deteksi
dan terlambat ditangani yang akhirnya menimbulkan kerugian yang teramat
besar. Complain demi complain dan claim demi claim akan dihadapi perusahaan yang mengabaikan
management teknik yang baik.
Sebaliknya dengan teknik management yang baik, suatu sarana
produksi yang memiliki kemampuan terbatas akan dapat menghasilkan kualitas dan
produktifitas yang lebih baik, bahkan dapat mensejajarkan diri dengan hasil
produksi dengan kondisi sarana dan prasarana yang lebih baik dan lebih canggih.
Restrukturisasi/ peremajaan mesin adalah perlu, namun mesin
baru dan canggih tanpa management teknik yang baik akan kacau balau. Pepatah
mengatakan: “The man behind the gun”. Kemenangan perang itu ditentukan oleh
factor kualitas serdadu yang mengelola senjata, bukan oleh kecanggihan
senjatanya.
X.2. Adanya Tolok Ukur, Pengawasan dan Tindakan
Perbaikan Yang Berkesinambungan.
Pada dasarnya teknik management yang dimaksud adalah
pengawasan terus menerus dan tindakan yang harus dilakukan segera setelah
membandingkan SUATU TOLOK UKUR TERTENTU dibandingkan dengan hasil yang dicapai.
Tolok ukur atau target harus ditetapkan berdasarkan
perhitungan (fixed calculation), bukan asal dikeluarkan angka tanpa alasan logis
scientific, dan harus selalu di tinjau ulang bila sebuah target terlampaui. Tindakan
perbaikan terus menerus tanpa ending harus selalu diupayakan. Upaya perbaikan
tanpa henti ini sangat terkenal diterapkan di Jepang dengan sebutan KAIZEN.
Form- form yang praktis dan mudah dianalysis harus diciptakan dan dijaga penggunaannya. Alur kerja atau Flow Process form tersebut sebaiknya ditampilkan disisi lembar form tersebut. Perubahan form boleh saja dilakukan setelah melakukan kajian dan percobaan berulang- ulang dilapangan. Intinya jangan mudah mengganti form. Apalagi menghentikan pemakainnya tanpa sepengetahuan pimpinan.
Form- form yang praktis dan mudah dianalysis harus diciptakan dan dijaga penggunaannya. Alur kerja atau Flow Process form tersebut sebaiknya ditampilkan disisi lembar form tersebut. Perubahan form boleh saja dilakukan setelah melakukan kajian dan percobaan berulang- ulang dilapangan. Intinya jangan mudah mengganti form. Apalagi menghentikan pemakainnya tanpa sepengetahuan pimpinan.
Pertemuan- pertemuan khusus harus rutine dilakukan secara
berkala yang harus dipatuhi waktu dan kehadirannya untuk “membaca” dan meng-
evaluasi situasi yang sedang terjadi di arena produksi dan segera melakukan
tindakan perbaikannya seraya menilai berhasil atau tidaknya “ACTION” yang telah
dilakukan sebelumnya. Teknik- teknik jenis pertemuan seperti ini sangat banyak
dan beragam, diantaranya dengan teknik TQC yang terkenal itu.
Pada pertemuan tersebut keputusan apa, tindakan apa, batas
waktu dan siapa penanggung jawabnya harus ditetapkan dengan jelas. Dibawah ini
diberikan contoh notula khusus sebuah pertemuan evaluasi produksi.
NOTULA MEETING PERBAIKAN: 29- FEBRUARI- 2013
No
|
Masalah
|
Tolok Ukur
|
Pencapaian
|
Tindakan
|
Penanggung Jawab
|
Batas Waktu
|
1
2
|
Putus pakan tinggi
Dst.
|
1.5 x /jam/mesin
|
5
x / jam /mesin
|
1.Take Up
Sizing terlalu tinggi.
2.Main
Nozle tak lurus
|
P. Tumon.
P. Uga
|
12-12-12
10-11-12
|
X.3. Kemampuan Di Telusuri (Tracking Ability)
Suatu hal yang amat penting dan harus mendapat perhatian
serius adalah tentang methode dan system penyimpanan data, lebih- lebih jika suatu
perusahaan melayani atau bekerjasama dengan customer dari mancanegara. Setiap barang yang
kita kirim harus tercatat dengan Lot dan code produksi yang jelas bahkan harus bisa
ditelusuri dengan mudah siapa operatornya, siapa inspectornya, kapan
diproduksi, dengan bahan apa saja ia diproduksi, dan siapa saja vendor yang
mensupport hasil produksi yang kita eksport itu, bahkan sampai pada satuan
terkecil. Kecepatan menemukan segala data yang diperlukan itu atau yang biasa
disebut Tracking Ability adalah mutlak diperlukan dan akan sangat menentukan
image suatu perusahaan dimata para customernya. Perusahaan terkenal mancanegara
hanya mau bekerjasama dengan perusahaan- perusahaan yang memiliki tracking
ability yang tinggi.
X.4. Petugas Pengumpul dan Pengolah Data
Tentu saja untuk mendapatkan data yang cepat dan akurat, mau
tidak mau harus disediakan beberapa tenaga yang memang dididik untuk itu.
Kecepatan dan keakuratan data yang mereka sajikan, akan sangat menentukan tepat
tidaknya langkah yang akan diambil oleh team tersebut diatas.
Harus dicatat bahwa seburuk apapun hasil suatu pekerjaan,
harus disajikan seutuhnya tanpa rekayasa, karena DATA DIKUMPULKAN BUKAN UNTUK
DISIMPAN, NAMUN AGAR DAPAT DIAMBIL
TINDAKAN YANG TEPAT UNTUK MENCAPAI HASIL YANG LEBIH BAIK.
Hanya para tenaga yang memiliki kejujuran dan ketelitian
dalam penyajian data saja yang dapat bekerja pada bidang ini.
Dibawah ini diberikan contoh data apa saja yang perlu DIGALI
secara terus menerus secara berkesinambungan dan dianalisis untuk dapat diambil
TINDAKAN yang tepat pada suatu industry tekstil department PERTENUNAN.
Data- data tersebut dipergunakan sebagai bahan MEETING/ EVALUASI BULANAN yang wajib dihadiri oleh Top Management dan para penanggung jawab unit masing- masing.
DATA & CONTROLE SHEET
NO
|
ITEM
|
Rata- rata pencapaian tahun lalu
|
Januari
31
|
Februari |
I
|
AGST
|
SEPT
|
OKT
|
NOV
|
DES
|
|||||||
28
|
30
|
31
|
30
|
31
|
31
|
30
|
31
|
30
|
31
|
||||||||
1
|
Total Effisiensi (%)
|
||||||||||||||||
2
|
A.Grade (%)
|
||||||||||||||||
3
|
Waste (%)
|
||||||||||||||||
4
|
Produksi (Mtr)
|
||||||||||||||||
5
|
Produksi (Kg)
|
||||||||||||||||
6
|
Produksi Konversi (Mtr)
|
||||||||||||||||
P
|
7
|
Meter/Orang/Hari
|
|||||||||||||||
R
|
8
|
Orang/Mesin
|
|||||||||||||||
O
|
9
|
Sizing Rupiah/Meter
|
|||||||||||||||
D
|
10
|
Sizing Rp/Mtr atau Rp/Kg
|
|||||||||||||||
U
|
11
|
Y
|
B
|
R.30
|
|||||||||||||
K
|
a
|
r
|
CVC 45
|
||||||||||||||
r
|
e
|
Cotton CD.40
|
|||||||||||||||
S
|
n
|
a
|
PE.30
|
||||||||||||||
I
|
K
|
PE.25
|
|||||||||||||||
12
|
Y
|
L
|
Lusi
|
||||||||||||||
a
|
o
|
Pakan
|
|||||||||||||||
r
|
o
|
Total
|
|||||||||||||||
n
|
m
|
||||||||||||||||
13
|
Pemakaian Benang (%)
|
||||||||||||||||
14
|
Rata-rata Pick
|
||||||||||||||||
15
|
Rata-rata RPM
|
||||||||||||||||
16
|
Complain (x)
|
||||||||||||||||
17
|
Claim (Rupiah/Dollars)
|
||||||||||||||||
E
|
18
|
Rp/KWH Listrik
|
|||||||||||||||
N
|
19
|
Daya Listrik (KWH)
|
|||||||||||||||
G
|
20
|
% Actual KW
|
|||||||||||||||
I
|
21
|
Water Quality Softener (Ppm)
|
|||||||||||||||
N
|
22
|
Water Quality Sandfilter (Ppm)
|
|||||||||||||||
E
|
23
|
Pemakaian Air Softener (M3)
|
|||||||||||||||
E
|
24
|
Pemakaian Air Sandfilter (M3)
|
|||||||||||||||
R
|
25
|
Temperature Wet/Dry (*C)
|
|||||||||||||||
I
|
26
|
Humidity (RH)
|
|||||||||||||||
NG
|
27
|
Pemakaian Gas (M3)
|
|||||||||||||||
28
|
M
|
Po
|
Produksi
|
||||||||||||||
a
|
w
|
Engineering
|
|||||||||||||||
n
|
e
|
Adm & Keu
|
|||||||||||||||
r
|
Total
|
||||||||||||||||
29
|
A
|
H
|
Produksi
|
||||||||||||||
b
|
a
|
Engineering
|
|||||||||||||||
P
|
s
|
r
|
Adm & Keu
|
||||||||||||||
E
|
e
|
I
|
Total
|
||||||||||||||
R
|
n
|
%
|
|||||||||||||||
S
|
30
|
K
|
K
|
J
|
Produksi
|
||||||||||||
O
|
a
|
l
|
m
|
Engineering
|
|||||||||||||
N
|
r
|
r
|
l
|
Adm & Keu
|
|||||||||||||
A
|
y
|
%
|
Total
|
||||||||||||||
L
|
31
|
K
|
M
|
Produksi
|
|||||||||||||
I
|
a
|
s
|
Engineering
|
||||||||||||||
A
|
r
|
k
|
Adm & Keu
|
||||||||||||||
y
|
Total
|
||||||||||||||||
32
|
Le
|
%
|
L
|
Produksi
|
|||||||||||||
F
|
m
|
L
|
m
|
Engineering
|
|||||||||||||
I
|
b
|
b
|
SDM & Umum
|
||||||||||||||
N
|
u
|
r
|
Exim,Gd & Acc
|
||||||||||||||
r
|
Satpam
|
||||||||||||||||
PURCH
|
33
|
Sisa PP (Emergency/Biasa)
|
|||||||||||||||
34
|
Penyelesaian (%) Emerg/Biasa
|
||||||||||||||||
G
|
35
|
Stock Grey (Mtr) Total
|
|||||||||||||||
D
|
36
|
Stock Grey (Mtr) Makloon
|
|||||||||||||||
G
|
37
|
Stock Benang (Kg) Total
|
|||||||||||||||
38
|
Stock Benang (Kg) Makloon
|
||||||||||||||||
EXIM
|
39
|
Pengiriman Export (Mtr)
|
|||||||||||||||
40
|
Pengiriman Lokal (Mtr)
|
||||||||||||||||
A4 (Rim)
|
|||||||||||||||||
41
|
B
|
P
|
C
|
F4 (Rim)
|
|||||||||||||
I
|
h
|
o
|
A3 (Rim)
|
||||||||||||||
S
|
a
|
o
|
p
|
Total
|
|||||||||||||
K
|
y
|
t
|
y
|
A4 (Rp)
|
|||||||||||||
R
|
a
|
o
|
F4 (Rp)
|
||||||||||||||
A3 (Rp)
|
|||||||||||||||||
Total
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar