MERENCANAKAN KEBUTUHAN MESIN- MESIN
PERTENUNAN
Oleh: H.Khaeruddin
Pada saat kita akan menentukan pembelian
mesin baik untuk pabrik baru maupun perluasan, kita harus memiliki prediksi
tentang hal hal berikut:
- Jenis kain apa sajakah yang rencananya akan di produksi?
- Berapakah perkiraan daya serap pasar terhadap kain- kain tersebut?
- Mesin- mesin jenis apakah yang akan dipilih beserta
spesifikasinya.
Untuk mengetahui perkiraan mesin yang
dibutuhkan, kita buat terlebih dahulu FLOW PROSES dari rencana produksi
tersebut.
A.
FLOW PROSES WEAVING SPUN.
RAW MATERIAL
Warp Weft
Creel
Direct Warper Rewinder
Warp Sizer
Lashin In Machine
Reaching In Machine
Tying Machine
LOOM
Reaching In Machine
Tying Machine
Compressor + Filter + Drier + Air Tank
LOOM
B. FLOW
PROSES TAFETTA
RAW MATERIAL
Warp
Weft
Creel
Direct Warper
Twist Rewinder
Warp Sizer
Beam Stand
Steam Setter
Beaming Machine
Jumbo Winder
Compressor + Filter + Drier + Air Tank
LOOM
C.
FLOW PROSES GEORGETTE.
RAW
MATERIAL
Twist Winder
Rewinder
Two
For One Twister
( T.F.O
)
Steam
Setter
Warp
Yarn Weft Yarn
Creel
Waxing
Apparatus
Sectional
Warper
Beamer
Sizer
Winder
Compressor + Filter + Drier + Air Tank
Dari 3 daftar pertanyaan utama itulah
kemudian kita buat FLOW PROSES nya dan kemudian kita rencanakan pembelian
mesin- mesinnya, sekaligus kita bisa menentukan MAN POWER dan susunan
organisasinya.
Adapun jenis- jenis kain yang biasa dikenal
didunia tekstil adalah sebagai berikut:
Klassifikasi
|
Nama
Kain
|
Konstruksi
|
Anya man
|
Lebar
|
Berat Jenis
(g/cm³)
|
||||||
Spun
(Industrial material)
(Clothing)
Filament
|
Foundation
Cloth
Victoria Lawn
Gauze
Padding Cloth
Linen
Denim
Carduroy
P/C Poplin
Oxford
Down Proof
Lawn
Cotton Poplin
Satin – 5 gun
Spun/Fill.
Tafetta
BB Twill
AC Tafetta
PW Pongee
BB Tafetta
|
Sf
30/1 x Sf 30/1. 45 x 35.
Sf 30/1 x Sf 30/1. 8 x
7.
Ct 30/1 x Ct 30/1.20 x
12.
V
20/1 x V 20/1. 20 x
12.
L
35/1 x L 35/1. 18 x 16
Ct6.6/1 x Ct5.75/1. 59 x 38
Ct22/1
x Ct14/1. 72 x 120
TC45/1
x TC45/1. 113 x 73
TC45/1
x TC45/1 .100 x 50
CM40/1 x CM40/1
120 x 110
CM60/1 x CM60/1 92 x 86
Ct40/1 x Ct40/1. 90 x 60
Ct40/1 x Ct40/1. 80 x 130
N70d
x Ct30/1. 134 x 71
BB75d x
BB100d. 160.8 x 80.4
AC75d x AC75d . 102 x 84
PW75d x PW75d. 79 x 76
BB50d x BB75d.122 x 76
|
1/1
1/1
1/1
1/1
1/1
1/1
1/1
2/2
1/1
1/1
1/1
¼
1/1
2/1
1/1
1/1
1/1
|
1340
1360
1165
1620
2050
1715
1810
1240
1181
1760
1194
1372
1140
1610
1828
1280
1290
1290
|
0.54
0.41
0.46
0.51
0.43
0.46
0.41
0.53
0.98
0.82
0.85
0.72
0.90 |
||||||
Sf
= Staple fibre
Ct (C) = CottonCarded
CM = Cotton Combed
R = Rayon
V =
Viscouse
L = Linen
TC = P/C= Polyester Cotton BlendedTetoron
BB = Bemberg
P/W = Polyester Wooll (Blended)
PW = Polyester Woolly yarn
P/R = Polyester Rayon (Blended)
AC = Acetat
AL = Acrylic
Menghitung Kebutuhan Mesin- mesin Utama:
1.
Kemampuan Produksi / Bulan/ Mesin pada Suatu
Konstruksi Kain
Harus ditentukan:
TC45/1 x TC45/1
·
Konstruksi
kain. Misal.1 = -------------------------
x 47 Inchi.
110 x 76
AC74d x
AC75d
Misal.2 = ------------------------
x 48 “
102 x 83
·
Jenis
mesin : Crank - Cam
- Dobby - Towel – dsb.
·
Lebar
mesin: 150 cm - 170 cm
- 190 cm - 230
cm.dsb.
·
Perkiraan RPM optimum. Misal : Untuk kain
ringan, rpm = 750.
Untuk kain sedang, rpm = 600
Untuk kain berat, rpm = 500
·
Effisiensi mesin.(Em). Missal: Untuk kain ringan = 96%
Untuk kain sedang = 94%
Untuk kain berat = 88%.
·
Effisensi total (Et). Termasuk didalamnya beam
habis, kerusakan, maintenance, ganti konstruksi, dsb. Misalnya = 92%
Maka pada konstruksi tersebut pada missal.1 diatas,
kemampuan produksi/bulan/ mesin:
Rpm x
60 x 60 x 24
x Hari kerja x
0.0254 x Et
P =
------------------------------------------------------------------- meter/ bulan.
Tetal
pakan
600 x
60 x 60 x 24
x 25 x 0.0254 x 0.92
P =
---------------------------------------------------------- meter/ bulan.
76
P = 6641 meter/ bulan = 6641
x 100 mesin =
664100 meter/ bulan.
Pada missal ke 2. Diatas, kemampuan produksi/bulan/ mesin:
Rpm x
60 x 60 x 24
x Hari kerja x
0.0254 x Et
P =
------------------------------------------------------------------- meter/ bulan.
Tetal
pakan
600 x
60 x 60 x 24
x 25 x
0.0254 x 0.96
P =
---------------------------------------------------------- meter/ bulan.
83
P = 6346 meter/ mesin
~ 634600 meter/ 100 mesin tenun.
2.
Menghitung Panjang Benang Dalam Beam Tenun Menggunakan
Apparent Specific Gravity (ASG / BERAT JENIS).
- Rumus Nomor Langsung (Nomor Denier):
(Do² – do²) π x
2.54 x 9000
x BJ
L = ---------------------------------------------- (meter)
4 x
10³ x d
x N
- Rumus Nomor Tak Langsung (English Count)
(Do² – do²) π x
2.54 x 9000
x Ne x BJ
L = ----------------------------------------------------
(meter)
Dimana:
Do = diameter luar gulungan benang pada beam tenun (mm)
do = diameter pipa
beam (mm)
d = nomor benang
dalam denier
Ne = nomor benang
dalam NE
N = Tetal
(kerapatan) lusi (helai/ inchi)
Catatan: Do =
diameter flange maksimum dikurangi sisa pinggir +/- = 40 mm
Sisa pinggir +/- = 40 mm
Contoh 1:
T/C45/1 x T/C45/1
Menganji benang dengan
konstruksi:
----------------------------
x 47”
110 x 76
Beam flange = 914 mmè Do = 914 – 40 = 874 mm.
Diameter pipa beam = 178 mm.
Ditanya: berapa panjang maksimum
dari benang lusi yang bisa digulung dalam
beam tersebut?
Jawab:
(Do² – do²) π x
2.54 x 9000
x Ne x BJ
L = ----------------------------------------------------
(meter)
4 x 10³
x 5315 x N
{(874)² -
(178)²} x 3.14 x 2.54
x 9000 x
45 x 0.46
L=
------------------------------------------------------------------ (meter)/
beam
4 x
10³ x 5315
x 110
L = 3470 meter/ beam.
Contoh
2.
AC75d x AC75d
Akan memproses kain dengan
konstruksi = -------------------------
x 48 inchi
102 x 83
Beam flange = 800 mmè Do = 800 – 40 = 760 mm
Pipa beam (do) = 178 mm
Tanya
: Berapa meterkah benang tersebut dapat digulung pada saat penganjian pada
Beam tenun?
Jawab:
(Do² – do²) π x
2.54 x 9000
x BJ
L = ---------------------------------------------- (meter)
4 x 10³
x d x N
{(760)² -
(178)² } x 3.14 x 2.54 x
9000 x 0.85
L =
--------------------------------------------------------------
4 x
10³ x 75
x 102
L = 10890 meter/ beam.
3.
Menghitung Waktu Proses Menenun Satu Beam.
Rumus:
L x Tetal
pakan
W =
------------------------------------------------------------------
Rpm loom x
60 x 60
x 0.0254 x Loom Efficiency
Dimana L = Panjang benang pada beam tenun.
Contoh :
Pada 8.4.1.1 è
Panjang benang pada beam tenun = 3470 meter.
Efficiency loom = 94%
Ditanya:
Berapa lama beam tersebut habis ditenun bila rpm mesin =
600?
Jawab:
L x Tetal
pakan
W = ------------------------------------------------------------------ hari
Rpm loom x
60 x 60
x 0.0254 x Loom Efficiency
3470 x 76
W = ------------------------------------------- hari
= 12.8 hari
600 x
60 x 60
x 0.0254 x 0.94
Menghitung
Kebutuhan Mesin- mesin Pembantu.
1.
Kebutuhan Warping.
Diketahui:
·
Yarn speed (Kecepatan Penggulungan) mesin Warper
sesuai spesifikasi mesin. Misal: 500 meter/ menit.
·
Jumlah PEG (Batang tempat Cheese) , missal
maksimum 660 pegs = 660 cones/ cheese.
·
Effisiensi mesin Warping, termasuk WAKTU
DOFFING. è 50%
·
Loss (kehilangan benang karena proses) = 8%
·
Total End/ Jumlah helai benang msing masing
konstruksi.
Misal pada konstruksi
P/C45/1 x P/C45/1. 110 x 76 x 47 “
è Total end = Density lusi x lebar
kain.
= 110 x
47 = 5170 helai.
·
Jumlah Beam Warping (JBW) yang dibutuhkan tiap
set konstruksi =
5170
=
---------- = 7.8 beam Warping ~ 8 Beam Warping.
660
Rumus:
Produksi/bulan/mesin x Jumlah mesin
x (1 +
loss) x Jumlah Beam Warping
Kecepatan
Penggulungan x 60
x 60 x
24 x jam kerja x
effisiensi Warping
664100 x
(1 + 0.08)
x 8
= ---------------------------------------------- =
0.64 mesin ~ 1
mesin Warping.
500 x
60 x 60 x 24 x 25
x 0.5
2.
Menghitung Kebutuhan Mesin Kanji
Diketahui: Sesuai
spesifikasi, Yarn Speed (Kecepatan Penggulungan/ menit) = 60 m/menit.
Effisiensi mesin Sizing = 50%.
Loss (kehilangan benang karena proses) = 8.9%
Rumus:
Produksi/bulan/mesin
x Jumlah mesin x (1 + Loss)
Kecepatan
Penggulungan x 60
x 24 x
25 x 0.5
664100 x (1
+ 0.089)
= ------------------------------------------ =
0.66 mesin ~ 1 mesin Sizng.
60 x
60 x 24 x
25 x 0.5
3.
Beaming Machine.
Beaming machine diperlukan bila akan memproduksi kain- kain
dengan menggunakan SECTIONAL WARPER.
Diketahui pada misal no. 2, produksi/ bulan untuk kain
Acetat75 d x Acetat75 d x 102 x
83 x 48 = 434500 meter/ bulan.
Setelah diproses Sctional Warper, ia harus di Beaming.
a. Berapa kebutuhan Beaming Machine nya bila:
Yarn Speed (Kecepatan Penggulungan) = 80 meter/ menit.
Loss / Waste = 9%
Effisiensi = 60%
Rumus:
Produksi Total/ bulan x (1 + Loss)
=
---------------------------------------------------------------------- unit mesin
Yarn Speed x
60 x 24
x Hari kerja x
Efiisiensi
634500 x
(1 + 0.09)
=
------------------------------------ unit mesin
= 0.40 ~ 1
unit Beaming Machine
80 x
60 x 24
x 25 x 0.5
b. Jumlah kebutuhan beam / Beam habis tiap
hari :
Rumus:
Produksi total/bulan x
(1 + Loss)
=
-------------------------------------------------- Beam/ hari
Kemampuan Warping/hari x Hari
kerja
Contoh sesuai B.5.2. Contoh no I (TC45) , kemampuan warping/ hari = 4524
meter/
hari, maka:
6641 x
100 x (1
+ 0.08)
=
--------------------------------- = 6.3 beam tenun/ hari.
4524 x 25
Kemampuan Warping/ hari sesuai B.5.2.
Contoh 2 = 10890 meter/ hari.
Maka:
634500 x
(1 + 0.09)
=
-------------------------------- = 2.5 beam/ hari .
10890 x 25
c.
Beam Carier.
Diketahui Jumlah beam dihasilkan
tiap hari = 2.5 beam
Jam kerja = 16 jam
Masa kerja (Waktu yang dubutuhkan
untuk proses pengangkatan beam ke mesin Sizing)
= 1 jam.
Effisiensi = 20% è selama tidak dipakai di Wrping, bisa
dipakai di loom.
Rumus:
Jumlah
bem perhari x masa kerja
Kebutuhan Beam Carier =
-----------------------------------------
Jam kerja x 20%
2.5 x 1
= -------------- = 0.78 ~ 1
unit.
16 x 0.2
d.
Inspecting Machine.
Diketahui :
Kecepatan mesin Inspecting = 25
meter/ menit.
Effisiensi kerja = 60%.
Jam kerja = 16 jam (2 shift)
Rumus:
Produksi
bulanan weaving
=
----------------------------------------------------------------------
Kecepatan Mesin x
60 x 24
x hari kerja x
Effisiensi
664100
=
-------------------------------------- = 1.84 ~ 2 mesin.
25 x
69 x 16
x 25 x 0.6
e.
Mesin Tying.
Diketahui mesin tying dengan
kapasitas penyambungan 280 knot/menit.
Rata- rata total end = 5170
Beam habis tiap hari = 6.3 (lihat
B.5.2.b contoh no 1)
Jam kerja = 16 jam
Effisiensi = 30%.
Ditanya: Kebutuhan mesin tying untuk
memproduksi kain tersebut diatas?
Maka kebutuhan mesin Tying:
Total end rata- rata x
kebutuhan beam perhari
=
---------------------------------------------------------------------
Kecepatan menyambung x
60 x jam kerja
x effisiensi
5170 x 6.3
= ----------------------------- =
0.40 ~ 1 mesin
280 x
60 x 16
x 0.8
PENTING!!!
Tying MUDAH – Operator SUSAH - Effisiensi PAYAH
Tying SUSAH – Operator Mudah –
Effisiensi tak masalah.
Maksudnya bila operator Tying tak
mau men TYING dengan Lease Rod dengan
alasan
pengerjaannya susah, maka
sebenarnya ia sedang mempersulit kerja operator dan
mengganjal effisiensi loom.
f.
Mesin Leashing In
Diketahui:
Mesin Leashing, Kecepatan menyilang = 160 helai/ menit
Jumlah beam yang harus di Leashing = 6.3
Jam kerja = 16 jam.
Effisiensi = 50%.
Ditanya: Membutuhkan berapa mesin leashing untuk memproduksi
kain tersebut diatas?
Jawab:
Rumus:
Total end rata- rata x 6.3
=
------------------------------------------------------------------
Kecepatan
menyilang x 60
x Jam kerja x
Effisiensi
5170
x 6.3
= ----------------------------- =
0.42 ~ 1 mesin.
160 x
60 x 16 x 0.5
g.
Kebutuhan mesin Reaching.
Diketahui:
Kecepatan mencucuk benang ke Wire Heald. = 12 helai/ menit.
Jumlah helai benang yang harus dicucuk tiap hari = 5170 x 6.3
beam
Jam kerja = 16 jam.
Effisiensi = 70%.
Ditanya:
Kebutuhan mesin Reaching.
Jawab:
Rumus:
Total end rata-
rata x
Beam habis perhari
= ---------------------------------------------------- =
4.04 ~ 4 mesin.
Kecepatan
mencucuk x 60
x 16 x 0.7
h. Kebutuhan
mesin Drawing.
Catatan: Berdasarkan pengalaman, mesin Drawing hanya cocok
untuk benang dengan total Kerapatan/ Tetal lusi/ inchi rendah, yakni < 60
helai/ inch. Pada kain- kain dengan kerapatan tinggi, sering terjadi kesalahan
mencucuk.
Diketahui:
Kecepatan mencucuk = 50 helai/ menit.
Effisiensi = 50%
Jumlah helai
benang yang harus dicucuk tiap hari = 5170
x 6.3 beam
Jam kerja = 16
jam.
Ditanya: Kebutuhan mesin Drawing In.
Jawab:
Rumus:
Total end rata- rata x Beam habis
perhari
=
---------------------------------------------------------------
Kecepatan
mencucuk x 2 dents
x 60 x
16 x 0.5
5170 x 6.3
= --------------------------------- =
0.68 ~ 1
mesin.
50 x
2 x 60 x 16
x 0.5
i.
Compressor.
Seperti kita ketahui mesin air jet mekanisme peluncuran
pakannya dibawa oleh SEMBURAN ANGIN (Jet) yang fungsinya dapat dikatakan sama
dengan SHUTLE pada shuttle loom atau GRIPPER
pada mesin rapier.
Kebutuhan compressor ini sangat ditentukan oleh kain yang
akan dibuat. Pada dasarnya kebutuhan angin ditentukan oleh:
-
Kecepatan mesin.
Makin cepat kebutuhan angin makin besar.
-
Lebar kain.
Makin lebar kain yang ditenun, makin banyak angin yang dibutuhkan.
-
Kondisi
permukaan benang. Benang makin licin, pemakaian angin makin besar. Seperti
benang FOY > dari benang DTY > dari benang SPUN.
-
Kondisi RH
ruangan. Makin besar RH yang ditentukan, berarti titik air diudara makin
banyak yang dapat menghambat filling insertion, berarti makin besar angin yang
dibutuhkan.
-
Dll.
TC45/1 x TC45/1
Pada contoh diatas untuk pembuatan kain dengan
konstruksi ----------------------- x 48
110 x 76
Dengan kebutuhan angin sebesar +/- 18 m³ / jam/ mesin.
Maka kebutuhan angin untuk
100 mesin loom =
18 m³ / jam
x 100 (unit) x
1.2 = 2160 m³ / jam
i.1. Kelengkapan Compressor:
Drier
-
Air drier:
untuk membuat angin terkondensasi dan kandungan airnya dibuang, sehingga angin
yang dihasilkan adalah angin kering.
Contoh: Orion machinery,
refrigerating system RAX 300 W
-
Receiver tank: Tanki untuk menyimpan udara hasil proses
Compressing.
Tanki ini boleh beli local
asal harus memiliki sertifikat dengan test tekanan HYDROSTATIC sebesar 3
x tekanan yang dibutuhkan 3
x 7 bar = 21 bar.
-
Cooling tower:
untuk mendinginkan kerja compressor.
Misal merek Liang Chi: 60 tons , motor rating 2,2
kw.
-
Cooled water Circulating pump: Untuk mendinginkan ruangan produksi dengan standart
bagus untuk produktifitas = 26ºC
Contoh: Motor 5,5 kW.
-
Main line filter: Untuk menyaring udara agar
lebih bersih (I) yang akan keluar ke line produksi setelah di keringkan..
Contoh: CKD 1123 -64C- MD.
Filtering Precision = 3 µ m
Capacity = 3600 m³ / jam ~ 60 m³ / menit
-
Sub micron filter: Untuk menyaring udara lebih bersih lagi (II) setelah disaring pada
tahap I
Contoh : CKD
1154 -32 C – MD
Filtering precision = 0.3 3 µ
m
Capacity: 34203 µ m ~ 57 m³ /
menit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar