LANGKAH KECIL UNTUK MERAIH KEUNTUNGAN LEBIH
Meningkatkan kualitas kain dan meningkatkan
effisiensi dapat memberikan kontribusi penting untuk meningkatkan keuntungan.
Suatu langkah analisis yang spesifik perlu diambil untuk merubah keadaan yang ada.
Dari titik dasar ini langkah- langkah identifikasi diperlukan untuk meningkatkan
kemampuan meraih laba. Pekerjaan ini harus diserahkan kepada engineer yang
memiliki pengalaman baik dalam bidang tersebut.
Adalah tidak disangsikan lagi bahwa saat
ini kompetisi perdagangan antar pasar dunia sangatlah ketat, penggunaan mesin-
mesin tenun dengan unjuk kerja tinggi sedang dipersiapkan untuk meraih sukses.
Permintaan masa depan adalah agar mesin- mesin canggih ini harus menghasilkan
kain- kain dengan kualitas yang dapat memenuhi persyaratan pasar dengan maximum
cost- effisiensi.
Sasaran semua perusahaan adalah untuk mendapatkan
kemungkinan agar uang modal yang di
investasikan bisa kembali secepat mungkin, dan bagaimana untuk mendapatkan nilai lebih dari
para pelanggannya, juga dari pihak penanam modal bahkan dari para pekerjanya.
Semuanya ini dapat tercapai jika semua mesin yang terpasang menghasilkan hasil produksi
dengan kualitas prima dengan produktivitas maksimum. Betapa pentingnya effisiensi beaya menjadi tampak jelas jika kita mengingat bahwa (berdasarkan data emphiris): setiap peningkatan satu percent effisiensi dapat menangguk keuntungan
sebesar 1000 ~ 2000 Swiss Frank/ mesin/ tahun ~ Rp 18.000.000 /mesin/ tahun. (tergantung
jenis kain yang dibuat). Jika suatu perusahaan memliki 250 mesin tenun, maka keuntungan yang
didapat setiap kenaikan effisiensi 1 % = 1500 x 12000 SFr x 250 mesin tenun =
Rp. 4’500’000’000 !!!. Suatu jumlah yang mungkin tak terpikir oleh kita. Makna sebaliknya, setiap effisiensi turun 1%, maka senilai
itu pula kerugian yang kita derita.
Seringkali terjadi sebab dari masalah yang
menyebabkan turunnya effisiensi diketemukan tidak hanya bersumber dari ruang
weaving, tetapi kadang sebab terjadi dari proces- proces hulu seperti dari Spinning, Winding, Warping ataupun
Sizing. Untuk alasan inilah sering diambil keputusan untuk berkonsultasi kepada
tenaga ahli yang independent yang mana mereka dapat menguji dan menganalisa proses
produksi dari setiap jenis kain yang dibuat. Lagi pula tenaga ahli independent dapat
menganjurkan suatu upaya perbaikan dari sudut pandang yang netral, tanpa prasangka
atau dari kurangnya objectivitas terhadap personel produksi.
Juga orang lapangan biasanya terlalu
disibukkan oleh urusan pekerjaan rutin harian sehingga tak ada waktu yang diperlukan untuk mengatasi masalah- masalah tersebut.
Procedure pengamatan dan penelitian
Berdasarkan pengalaman bertahun-
tahun, prosedur dan langkah- langkah dibawah ini adalah terbukti sangat effective,yaitu:
- 1. Mencatat semua status/ keadaan saat ini.
- 2. Analysa dan mencatat tindakan peningkatan yang
dinilai paling potensial.
- 3. Mengajukan proposal untuk meng eliminasi masalah
dan kelemahan yang terjadi, bekerja sama dengan petugas yang bertanggung jawab.
- 4. Mengimplementasikan tindakan yang tepat untuk
mengatasi masalah
- 5, Membuat kesimpulan
- 6. Mengikuti serta melakukan pengawasan atas tindakan dan hasilnya beberapa bulan kemudian.
Sebagai gambaran pada suatu
tindakan perbaikan yang pernah dilakukan oleh sebuah team expert dari Sulzer Textile
TTC yang diminta untuk mengatasi effiisiensi yang kurang memuaskan di sebuah
perusahaan menemukan: pada analysa status keadaan saat ini, tercatat efficiensi
tercapai pada level 87.4% dengan jumlah frekwensi berhenti mesin secara
keseluruhan adalah 16.2 stoppage per 105 picks (lihat chart 1).
Dari data- data yang ada diambil
langkah- langkah perbaikan sebagai berikut:
Winding room: pelatihan
karyawan, reorganisasi pemeliharaan mesin.
Warping room: meningkatkan kebersihan creel, pelatihan
karyawan.
Sizing room: perubahan resep kanji, meningkatkan langkah
pengerjaan penganjian.
Weaving room: reorganisasi methoda pengamatan masalah benang
lusi, pelatihan karyawan,
melakukan perubahan tata cara/ method kerja.
melakukan perubahan tata cara/ method kerja.
Setelah dilakukan tindakan-
tindakan tersebut tercatat hasil sebagai berikut:
Effisiensi meningkat 7.8%, dari
87.4% menjadi 95.2% dan frekwensi stoppage turun dari 16.2 menjadi 6.8 per 105
picks.
Ini sungguh hasil nyata yang dapat
dicatat. Tanpa adanya investasi peralatan apapun ataupun penambahan man power,
produksi di weaving meningkat hampir 8% dalam waktu singkat. Pada saat yang
sama kualitas kain juga meningkat serta beban kerja di ruang weaving menjadi
turun. Maka setelah semua perubahan yang diperkenalkan telah menjadi prosedur rutin,
perbaikan detail lebih lanjut juga menjadi mungkin untuk dilaksanakan.
Translated by: H. Khaeruddin. KH, with some modification.
Judul asli: A small step for more profit, by Georg Ensslin
Sumber: Weaver’s Digest, 2/2001.