Selasa, 30 Juli 2013

LANGKAH KECIL UNTUK MERAIH KEUNTUNGAN LEBIH



      Meningkatkan kualitas kain dan meningkatkan effisiensi dapat memberikan kontribusi penting untuk meningkatkan keuntungan. Suatu langkah analisis yang spesifik perlu diambil untuk merubah keadaan yang ada. Dari titik dasar ini langkah- langkah identifikasi diperlukan untuk meningkatkan kemampuan meraih laba. Pekerjaan ini harus diserahkan kepada engineer yang memiliki pengalaman baik dalam bidang tersebut.

     Adalah tidak disangsikan lagi bahwa saat ini kompetisi perdagangan antar pasar dunia sangatlah ketat, penggunaan mesin- mesin tenun dengan unjuk kerja tinggi sedang dipersiapkan untuk meraih sukses. Permintaan masa depan adalah agar mesin- mesin canggih ini harus menghasilkan kain- kain dengan kualitas yang dapat memenuhi persyaratan pasar dengan maximum cost- effisiensi. 

      Sasaran semua perusahaan adalah untuk mendapatkan kemungkinan agar uang modal yang di investasikan bisa kembali secepat mungkin, dan bagaimana untuk mendapatkan nilai lebih dari para pelanggannya, juga dari pihak penanam modal bahkan dari para pekerjanya. Semuanya ini dapat tercapai jika semua mesin yang terpasang menghasilkan hasil produksi dengan kualitas prima dengan produktivitas maksimum. Betapa pentingnya effisiensi  beaya menjadi tampak jelas jika kita mengingat bahwa (berdasarkan data emphiris): setiap peningkatan satu percent effisiensi dapat menangguk keuntungan sebesar 1000 ~ 2000 Swiss Frank/ mesin/ tahun ~ Rp 18.000.000 /mesin/ tahun. (tergantung jenis kain yang dibuat). Jika suatu perusahaan memliki 250 mesin tenun, maka keuntungan yang didapat setiap kenaikan effisiensi 1 % = 1500 x 12000 SFr x 250 mesin tenun = Rp. 4’500’000’000 !!!. Suatu jumlah yang mungkin tak terpikir oleh kita. Makna sebaliknya, setiap effisiensi turun 1%, maka senilai itu pula kerugian yang kita derita.

      Seringkali terjadi sebab dari masalah yang menyebabkan turunnya effisiensi diketemukan tidak hanya bersumber dari ruang weaving, tetapi kadang sebab terjadi dari proces- proces hulu  seperti dari Spinning, Winding, Warping ataupun Sizing. Untuk alasan inilah sering diambil keputusan untuk berkonsultasi kepada tenaga ahli yang independent yang mana mereka dapat menguji dan menganalisa proses produksi dari setiap jenis kain yang dibuat. Lagi pula tenaga ahli independent dapat menganjurkan suatu upaya perbaikan dari sudut pandang yang netral, tanpa prasangka atau dari kurangnya objectivitas terhadap personel produksi.

        Juga orang lapangan biasanya terlalu disibukkan oleh urusan pekerjaan rutin harian sehingga tak ada waktu yang diperlukan untuk mengatasi masalah- masalah tersebut.

Procedure pengamatan dan penelitian

Berdasarkan pengalaman bertahun- tahun, prosedur dan langkah- langkah dibawah ini adalah terbukti sangat effective,yaitu:

-          1.  Mencatat semua status/ keadaan saat ini.
-          2.  Analysa dan mencatat tindakan peningkatan yang dinilai paling potensial.
-          3.  Mengajukan proposal untuk meng eliminasi masalah dan kelemahan yang terjadi, bekerja sama dengan petugas yang bertanggung jawab.
-          4.  Mengimplementasikan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah
-          5,  Membuat kesimpulan
-          6.  Mengikuti serta melakukan pengawasan atas tindakan dan hasilnya beberapa bulan kemudian.

        Sebagai gambaran pada suatu tindakan perbaikan yang pernah dilakukan oleh sebuah team expert dari Sulzer Textile TTC yang diminta untuk mengatasi effiisiensi yang kurang memuaskan di sebuah perusahaan menemukan: pada analysa status keadaan saat ini, tercatat efficiensi tercapai pada level 87.4% dengan jumlah frekwensi berhenti mesin secara keseluruhan adalah 16.2 stoppage per 105 picks (lihat chart 1).
 

Dari data- data yang ada diambil langkah- langkah perbaikan sebagai berikut:

Winding room:   pelatihan karyawan, reorganisasi pemeliharaan mesin.
Warping room:   meningkatkan kebersihan creel, pelatihan karyawan.
Sizing room:       perubahan resep kanji, meningkatkan langkah pengerjaan penganjian.
Weaving room:   reorganisasi methoda pengamatan masalah benang lusi, pelatihan karyawan,
                         melakukan perubahan tata cara/ method kerja.

Setelah dilakukan tindakan- tindakan tersebut tercatat hasil sebagai berikut:

Effisiensi meningkat 7.8%, dari 87.4% menjadi 95.2% dan frekwensi stoppage turun dari 16.2 menjadi 6.8 per 105 picks.

     Ini sungguh hasil nyata yang dapat dicatat. Tanpa adanya investasi peralatan apapun ataupun penambahan man power, produksi di weaving meningkat hampir 8% dalam waktu singkat. Pada saat yang sama kualitas kain juga meningkat serta beban kerja di ruang weaving menjadi turun. Maka setelah semua perubahan yang diperkenalkan telah menjadi prosedur rutin, perbaikan detail lebih lanjut juga menjadi mungkin untuk dilaksanakan.


Translated by: H. Khaeruddin. KH, with some modification.
Judul asli: A small step for more profit, by Georg Ensslin

Sumber: Weaver’s Digest, 2/2001.

Selasa, 23 Juli 2013

SEBERAPA SETIAKAH 
PARA KARYAWAN ANDA?
Preston Bottger dan Jean-Louis Barsoux


                Sebuah organisasi, atau tepatnya para eksekutif seniornya, dapat kehilangan karyawan yang berbakat karena berbagai alasan yang berbeda. Orang-orang yang tidak merasa dikelola dengan baik, tidak diakui, yang mengerjakan pekerjaan di bawah kapabilitasnya, atau yang frustrasi dapat beralih kerja ke perusahaan pesaing. Sementara orang-orang lainnya mungkin merasa jenuh dan tidak efektif lagi, atau kehilangan minat kerja.

                Para pimpinan yang ingin mempertahankan staf mereka yang bertalenta dan berpengalaman perlu mengambil langkah-langkah berikut:
- Pertama, mereka perlu memberitahu staf mereka bahwa para staf itu berharga bagi perusahaan. 
- Lalu mereka harus dapat mengungkapkan dengan jelas kelebihan situasi atau perusahaan di mana stafnya itu bekerja sekarang, dibandingkan dengan kesempatan yang tersedia di perusahaan lain. Hal ini berarti pimpinan perlu mengetahui hal apa yang paling penting bagi staf yang bersangkutan. 
- Terakhir, pimpinan harus memahami alasan sesungguhnya yang menyebabkan seseorang mengundurkan diri, dan membetulkan situasi ini. Jika tidak, kesalahan yang sama akan terus berulang.

Pastikan Orang-orang mengetahui bahwa anda menghargai mereka

Karyawan yang performa kerjanya penting bagi bisnis perusahaan harus mengetahui betapa berharganya mereka. Cara paling terus terang untuk melakukan hal ini adalah dengan menginformasikan kepada mereka secara langsung tentang betapa pentingnya mereka, yang mana hal ini dapat mengakibatkan kesulitan bagi mereka yang tidak termasuk kategori ini, meski cara ini memberikan manfaat dari segi keterbukaannya.

                Kami mengetahui satu perusahaan multinasional sangat besar yang perjanjiannya dilakukan secara eksplisit. Para manajer dan staf ahli ditanya apakah mereka ingin bergabung dengan grup yang terdiri dari orang-orang yang berpotensi tinggi, dan diberitahu bahwa, sebagai timbal baliknya, mereka dituntut untuk mengerjakan sejumlah tugas yang melampaui ekspetasi biasa. Mereka yang gagal memenuhi persyaratan tambahan ini dikeluarkan dari grup, tetapi hal ini tidak mengancam karir mereka di perusahaan. Mereka boleh mengajukan diri untuk bergabung lagi di tahap berikutnya. Keuntungan cara ini adalah prosesnya transparan dan dapat didiskusikan secara terbuka, yang mana hal ini dapat menghindarkan adanya intrik, ketidakpastian, dan kesalahpahaman di seputar diskusi karir.

                Tetapi sesungguhnya, faktor penentu dalam menunjukkan nilai seseorang jauh melebihi sekedar kata-kata penuh jaminan. Orang-orang berbakat yang perusahaan ingin pertahankan memiliki dua keinginan utama: pertama mereka ingin segenap kemampuan mereka digunakan untuk mengerjakan tugas penting, dan kedua, mereka ingin memiliki atasan yang menunjukkan kepada mereka bagaimana mengembangkan kemampuan mereka supaya mereka dapat memegang tanggung jawab yang lebih besar lagi. Ini merupakan komponen utama dari pekerjaan seorang atasan.

Selling the deal?

                Merupakan tugas pimpinan untuk menyampaikan dengan jelas apa yang perusahaan dapat tawarkan kepada karyawan: apa kelebihan bekerja untuk perusahaan ini atau lebih khususnya lagi, untuk CXO tertentu, dibandingkan dengan yang ditawarkan oleh perusahaan atau eksekutif lainnya?

                Jawabannya tergantung kepada kategori talenta yang dimiliki oleh karyawan yang bersangkutan. Tidak ada satu jawaban yang dapat berlaku untuk semua karyawan, tetapi hal ini harus dilihat sebagai bagian dari negosiasi. Artinya pimpinan perlu mengetahui pula apa yang para pesaing tawarkan.
                Banyak orang yang bertalenta tinggi menyadari betul kapabilitas mereka, dan mereka mampu bernegosiasi dengan gigih bagi mereka sendiri.  Tetapi ada orang-orang bertalenta lainnya, terutama yang memiliki keahlian di bidang teknik, yang merasa sulit bahkan membenci tawar menawar untuk mendapatkan kondisi yang lebih sesuai untuk mereka. Jadi, bukannya membuka diri untuk negosiasi, mereka malah keluar untuk menempati posisi baru di perusahaan lain.

                Pengunduran diri secara sukarela merupakan tantangan khusus bagi perusahaan, dan hal ini menimbulkan beberapa masalah lainnya. Ketersediaan pengganti yang sesuai adalah masalah pertama yang harus dihadapi.

                Masalah lainnya lebih dalam lagi: Apakah sebelumnya pimpinan mengetahui bahwa karyawannya akan keluar? Apakah pimpinan, selaku orang yang memupuk bakat karyawannya, telah mengerahkan usaha untuk melatih orang yang keluar tersebut untuk mencegah dia keluar dengan diam-diam? Tergantung kepada pimpinan untuk menetapkan apa yang paling berharga bagi para karyawan yang sangat ingin dipertahankan perusahaan, dan menyediakan hal itu untuk mereka.

                Uang merupakan bagian dari pekerjaan, tetapi kadang-kadang dinilai berlebihan sebagai faktor yang dapat menahan seseorang untuk tetap bekerja. Apabila seseorang merasa tidak puas dengan pekerjaan dan kondisi lain pada umumnya, uang saja mungkin tidak dapat menahan mereka untuk tetap bekerja dalam jangka waktu yang lama.

                Pada saat inilah insentif lain dapat menjadi tawaran yang layak dipertimbangkan. Contohnya tanggung jawab ekstra, negosiasi ulang tentang keseimbangan hidup dan pekerjaan karyawan yang bersangkutan, atau merancang ulang pekerjaannya.

Beware burnout

                Tidak semua karyawan berbakat pindah bekerja ke pesaing, kadang-kadang mereka menjadi kehilangan semangat belaka. Dalam hal ini, kami menggunakan istilah ‘burnout’ untuk menunjukkan bahwa mereka menjadi jenuh, kehilangan minat, energi dan antusiasme untuk melakukan pekerjaannya, dan kehilangan semangat untuk meningkat dan berinovasi.

                ‘Burnout’ dapat menimpa siapa pun, tetapi penyebabnya bervariasi. Misalnya, mereka yang berada di jalur cepat menuju peran pimpinan senior mungkin merasa bahwa jalur itu berpangkal dari sistem rotasi kacau melalui tugas-tugas pengembangan yang tidak memiliki penyelesaian yang jelas. Sementara tenaga ahli mungkin kehilangan tantangan dalam wilayah pekerjaan mereka. Bagi para eksekutif level menengah, yang telah berhasil melewati beberapa kali restrukturisasi dan gonta-ganti pimpinan, tekanan pekerjaannya mungkin bersumber dari tidak diakuinya oleh para eksekutif yang lebih senior, kontribusi dan pengurusan masalah ekstrim yang telah mereka kerjakan.

                Menghadapi situasi ini, pimpinan perlu mempertimbangkan dua pendekatan: intervensi dan pencegahan. Ketika seorang pimpinan mempertimbangkan apa yang diperlukan untuk mengembalikan semangat kerja seorang karyawan, tantangannya adalah mencari dan menawarkan sebuah peran baru yang lebih sesuai dengan kemampuan, keinginan dan prioritas karyawan tersebut. Hal ini mungkin efektif, meski tidak ada jaminan bakal benar-benar efektif. Artinya ini merupakan langkah yang berisiko. Untuk beberapa karyawan investasi semacam ini jelas akan terlalu terlambat atau terlalu berbiaya tinggi.

                Apabila karyawan yang ‘burnt-out’ tersebut tidak ingin dipertahankan, maka ia dapat ditawarkan pengunduran diri yang bermartabat dan diberikan dukungan yang diperlukan agar ia dapat bangkit kembali. Hal ini untuk menunjukkan apresiasi perusahaan atas kontribusi dia selama ini, dan juga karena karyawan lain yang bertalenta akan mengamati dengan saksama bagaimana sesama kolega mereka yang pernah bertalenta diperlakukan (dengan buruk ) oleh perusahaan.

Belajar dari mereka yang keluar meninggalkan perusahaan
                Akhirnya, kapan pun seorang bertalenta meninggalkan perusahaan, investigasi harus dilakukan. Seorang konsultan berkata: “Jika sebuah komputer desktop seharga US$ 2.000 hilang dari meja karyawan, saya jamin akan ada investigasi lengkap. Tetapi ketika seorang eksekutif bernilai $150.000 yang memiliki hubungan yang luas dengan para klien dibajak oleh pesaing, tidak ada investigasi sama sekali.”

                Sangat mudah menyalahkan penyebab keluarnya karyawan pada kurangnya ambisi karyawan yang bersangkutan atau ia keluar demi mengejar gaji yang lebih tinggi. Karena bagaimana pun, orang jarang keluar untuk mendapatkan uang yang lebih sedikit. Tetapi faktanya telah ada banyak ketidakpuasan dengan beberapa pekerjaan dan faktor-faktor lain terkait pekerjaan yang dialami seseorang sebelum ia memutuskan untuk mengubah status quo hidupnya. Para pimpinan yang menetapkan alasan yang tidak tepat bagi keluarnya seorang karyawan mungkin akan terus mengulang kesalahan yang sama.
Bottger adalah Professor Kepemimpinan di IMD (www.imd.org), di mana ia memberi kuliah tentang EMBA dan Orchestrating Winning Performance. Dr Barsoux adalah kolega peneliti senior di IMD.

Sumber: Jakarta Post, 22- Juli- 2013

Rabu, 17 Juli 2013

PERSYARATAN PEMILIHAN UNTUK PEMBELIAN BENANG BENANG LUSI/ PAKAN


PERSYARATAN PEMILIHAN UNTUK  PEMBELIAN BENANG
  BENANG LUSI/ PAKAN
Oleh: H. Khaeruddin Khasbullah


I.                   UMUM

Seringkali terjadi suatu proses produksi Weaving/ Knitting mengalami hambatan ataupun bahkan gagal ketika benang yang dibeli tidak sesuai dengan standard ketentuan pabrik tersebut. Hal ini mungkin terjadi karena bagian pembelian benang kurang memahami point- point penting apa saja yang harus dipenuhi ketika membeli benang, baik untuk lusi ataupun pakan, atau kebutuhan lain sesuai dengan specifikasi yang di kehendaki.

Dibawah ini penulis mencoba untuk memberikan gambaran kepada penanggung
jawab pengadaan benang ketika akan membeli benang, khususnya benang baru.

 II. PONT- POINT PENTING PEMILIHAN BENANG

1.      Harus jelas asal serat nya, lebih lebih Serat Polyester/Serat buatan lainnya.

2.      Harus jelas, benang proses Ring Spinning, Open End atau Jet Spinning/ Vortex Spinning.

3.   Nomor Benang Corective (Corrective Count) = +3%, -0%.

^ Nomor lebih kecil dari permintaan, berarti panjangnya kurang....Complain/ jangan dipilih.
^ Nomor dapat diperiksa lewat laborat atau tarikan warping.
^ Tarikan warping harus bisa >92%, cheese habis < 15. Benang yang baik bisa ditarik sampai 96% dengan cheese habis dibawah 15%.
^ Nomor yang dibawah standart akan berakibat kekurangan benang dibanding panjang order.

4.   Moisture diizinkan maksimum 6,85%. Moisture lebih dari itu akan berakibat kekurangan benang dibanding panjang order.

5.      Harus jelas arah twist nya.

^ Biasanya benang single = twist Z,
^ Sedangkan benang double = twist S
   kecuali ada permintaan khusus.

6.      Harus jelas Single- Double- Triple atau Ply –nya. Misal Ne 10/3.

7.     Harus jelas Splicer atau Knotter jenis sambungannya. 

8.  Harus jelas Waxed atau Non Waxed.

Benang untuk lusi biasanya Non Waxed, kecuali ada permintaan - khusus, misalnya khusus PE atau T/R  harus Waxed.

9.  Harus jelas Heat Set atau tidaknya. Heat Set adalah proses pemanasan benang dengan steam agar twist yang telah terbentuk tidak terlepas atau terjadi Krinkle. Benang yang di Heat Set biasanya memiliki harga lebih tinggi dibanding Non Heat Set.

10.      Krinkle Factor tidak boleh < 3.8 point.

Krinkle factor terlalu besar akan berakibat gangguan ketika benang putus/ mesin
stop pada mesin warping, juga pada FDP ketika peluncuran pakan.

11.      Harus jelas standart berat dan Bottom Diameter dari cheese/ cones.

 Standart PT. GKM sesuai jarak antar Peg Warping Creel = 250 mm maksimum. Diatas itu tidak bisa di warping karena benang akan saling berhimpitan.

12.      Harus jelas standart packingnya.

 Usahakan jangan terima packing goni karena fisik benang akan gampang rusak/ berbulu
ketika handling.

13.      Harus jelas dan continyu LOT nya.

 Lot yang berganti- ganti akan menimbulkan banyak masalah => complain dari customer karena warna celup yang mungkin tidak stabil.
                                
13.  Technical Specification  harus mencapai standart minimum JIS untuk air jet.(Lihat standart JIS).=è Harus dikirim data sheet lebih dahulu sebelum beli benang.

III.                KHUSUS FILLAMENT.

1.      Disamping criteria umum seperti tersebut diatas, untuk benang filament ada hal lain yang harus diperhatikan, yaitu:

1.      Harus Jelas jumlah filament nya :
-          Mono Fillament/ multifilament- berapa filament/ helai seratnya.

2.      Harus jelas Texture nya:
-          Non Intermingle- Soft Intermingle – Full Intermingle
-          FOY – Fillament lurus, DTY- Draw Texture Yarn, dll.

3.      Harus jelas Oil Pick Up  (OPU%) nya.

4.      Harus jelas Water Boiled Shrinkage (WBS%) nya

Catatan:

1.      Tiap bulan satu kali semua benang yang ada di test di laborat:

-          Cotton atau TC / CVC 
-          Rayon – Polyester / TR

2.      Tiap benang yang baru pertama kali pakai harus di test laborat dulu.

3.      Tiap konstruksi tidak boleh ganti- ganti merek benang, kecuali ada izin dari pimpinan.

4.      Tiap konstruksi tidak boleh ganti- ganti LOT benang, kecuali ada IZIN TERTULIS dari pabrik pembuat benang.

                                                                                                         KHD, 27/03-2001 


CONTOH- CONTOH SPEC. BENANG.

I. BENANG SPUN

PE 40/1 ( TWIST Z)
No
Parameter

             Pabrik
PT. D R
PT. S M
PT. L I
1
Count (Ne1)
40
40
40
2
AVG
Count
39.40
39.62
41.11
3
CV %
Ne
1.37
2.86
1.43
4
Fiber
Mixing
100% PE
100%
PE
100%
PE
5
Staple
Length (mm)
38 mm
44 mm
38 mm
6
Single
Strength (cN)
448.5
450.5
467.1
7
CV
Strength
10.15
12.73
10.91
8
Minimum
Strength (cN)
323.7
Target
350
319
317.1
9
Tenacity (cN/ Tex)
29.92
30.22
32.52
10
Elongation
(%)
10.36
10.29
9.94
11
Actual
TPI
22.80
19.69
19.07
12
CV%
TPI
4.84
2.55
4.28
13
U %
11.16
12.17
11.21
14

Thin -50%

10

39

15
15

Thick -50%

54

92

42
16
Nep + 200%
342
Target
Less 200

109

107
17
Tot
IPI/Km

406 

240

164
18
Hairines/
Meter
5.41
5.76
-
19
Cones
Weight (Kg)
2.2

Rayon 40 (Twist Z)
No
         
Parameter 
            Pabrik
PT. EB

21/11/12
PT. EG

14/10/03
PT.AC

11/02/05
1
Count (Ne1)
40
40
40
2
AVG
Count
40.00
39.70
39.48
3
CV %
Ne
1.10
1.35
2.48
4
Fiber
Mixing
100%
100%
100%
5
Staple
Length (mm)
6
Single 
Strength (cN)
221
247
248
7
CV
Strength
10.25 
12.53 
10.92 
8
Minimum
Strength (cN)
198.4 
182.4 
185.72 
9
Tenacity (gram/ Tex)
10
Elongation
(%)
8.80
9.93
14.10
11
Actual
TPI
21,00
20.89
21.87
12
CV%
TPI
13
U %
9.80
11.75
11.26
 14   
Thin -50% 
1
16
13
15
Thick -50% 
10
64
64
16
Nep + 200%
44
194
309
17
Tot
IPI/Km
18
Hairines/
Meter
5.00
5.38
5.58
19
Cones
Weight (Kg)

TR 20/1
No
         
Parameter 
            Pabrik

  PT.PPT
1
Count (Ne1)
20
2
AVG
Count

    20.20
3
CV %
Ne
1,45
4
Fiber
Mixing
65.23/
34.77
5
Staple
Length (mm)
6
Single 
Strength (cN)
820.35
7
CV
Strength 
 6.37
8
Minimum
Strength (cN)
755.33
9
Tenacity (gram/ Tex)
28.06
10
Elongation
(%)
11.54
11
Actual
TPI
14.94
12
CV%
TPI
3.06
13
U %
8.09
 14   
Thin -50% 

0
15
Thick -50% 
7.15
16
Nep + 200%
14.56
17
Tot
IPI/Km
21.71
18
Hairines/
Meter
6.34
19
Cones
Weight (Kg)

TR 30
No
         
Parameter 
            Pabrik

PT.PPT
1
Count (Ne1)
30
2
AVG
Count
30.85
3
CV %
Ne
1.03
4
Fiber
Mixing
65.34/
34.66
5
Staple
Length (mm)
6
Single 
Strength (cN)
478.50
7
CV
Strength
5.41
8
Minimum
Strength (cN)
442.00
9
Tenacity (gram/ Tex)
25.00
10
Elongation
(%)
10.03
11
Actual
TPI
19.04
12
CV%
TPI
2.67
13
U %
9.91
 14   
Thin -50% 
0.00
15
Thick -50% 
18.00
16
Nep + 200%
39.00
17
Tot
IPI/Km
57.00
18
Hairines/
Meter
6.00
19
Cones
Weight (Kg)
  
II. Fillament

No
         
Parameter 
            Pabrik

Unit

PT.IRM
100

PT.IRM
150

PT.IRM
200

PT.IRM
300
A
Yarn Properties
1
Linear Density
Denier
103+/-3
150 +/- 3
200+/-3
314+/-4
2
No Of Fillament
Fill
36
48
72
96
3
Intermingle
Non, Soft, Semi, Full
Non
Non
Non
Non
4
Tenacity
 Gram/den
4.1 +/-0.3
4.6+/-0.3
4.4+/-0.3
4.1+/-0.3
5
Elongation
%
24 +/- 4
24+/-4
24+/-4
26+/-4
6
Boiling Water Shrinkage

%
<3.5
<4.0
<3.5
<3.5
7
Crimp Contarction
%
!7 +/- 5
18+/-5
18+/-5
12+/-5
8
Oil Pick Up
%
2.0 +/- 0.5
1.7+/-0.5
2.5+/-0.5
2.0+/-05
9
No Of Knot
Knot/meter
-
10
Knot Retention
1st
2 nd
%
-

B

Standart Packing Details
12
Package Weight
Kg
Up to 5.45+/-5%

5.75+/-5%

5.75+/-5%

5.75+/-5%
 13   
Package Dimension
-          ID
-          OD
-          Length
mm

69
223 +/- 5
291 +/- 3

69
223 +/- 5
291 +/- 3

69
223 +/- 5
291 +/- 3

69
223 +/- 5
291 +/- 3
14
Packing (Unit/Carton)
pcs
6 - 7
6
6
6
15
Quantity/ Container
20 ft
40 ft
ton

+/- 9.4
+/- 22.5

+/- 9.9
+/- 22.7

+/-9.66
+/-18.54

+/-9.66
+/-20.70

Note:

Perhatikan:
^ Boiling Water Shrinkege, CV% tidak boleh besar..harus konsisten dan stabil. Bila tidak, akan terjadi masalah susut berbeda ketika proses lanjut. 
^ Intermingle akan menentukan appearance, juga berpengaruh terhadap besaran pemakaian angin pada mesin air jet.
^ Jumlah fillament sangat berpengaruh terhadap kelembutan dan "pegangan" kain jadi.